webnovel

Chapter 108

** Kembali dengan Luffy **

Luffy dan kru berada di tepi Sungai Sandora, sedang memuat persedian ke kapal, sementara raja dan Vivi bersama dengan beberapa penjaga kerajaan berdiri di tepi sungai. Mereka telah meninggalkan istana pagi ini sebelum matahari terbit.

Luffy membawa semua krunya menggunakan awannya ditambah dengan beberapa anggota regu bebek supersonik untuk membawa raja dan sang putri kembali ke istana. Luffy saat ini berdiri di samping raja memandang Zoro, Usopp, dan Sanji memuat persediaan ke kapal.

Nami dan Nojiko pergi ke sebelah kanan Luffy untuk mengucapkan selamat tinggal pada Vivi, sementara Robin berdiri di belakang Luffy dengan Chopper berdiri di sebelah teman barunya.

"Sayang sekali kalian tidak bisa tinggal di sini untuk pesta ulang tahun Vivi," ucap Raja sambil memandang Luffy.

"Seperti yang sudah aku katakan tadi malam, pemerintah dunia tidak akan duduk diam dan membiarkan aliansi antara Shanks dan aku terbentuk. Mereka akan mencoba menghentikan kami sebelum bisa membuat momentum yang lebih besar," ucap Luffy sambil menghela nafas dan mulai mengingat-ingat malam sebelumnya.

**Flashback**

"Untuk aliansi!" ucap keduanya pada saat yang bersamaan sebelum meneguk minuman mereka.

"Apa yang baru saja terjadi?" Nami bertanya dengan suara kencang sambil menatap siput transponder yang dipegang Luffy di tangannya

"Sepertinya kita baru saja membentuk aliansi dengan salah satu dari Empat Yonkou," Usopp menjawab dengan nada tidak percaya. Semua orang di ruangan itu takjub dengan apa yang baru saja terjadi.

Robin mungkin orang yang paling terkejut dari semua yang ada di sana. Dia baru saja menjadi bagian dari kru selama beberapa hari dan pada beberapa hari itu, Luffy berhasil mengalahkan seorang Shichibukai, mengklaim seluruh negara sebagai wilayahnya, dan sekarang ia membentuk aliansi dengan salah satu dari Empat Yonkou.

Itu adalah beberapa hari yang aneh bagi Robin. Para Red-Haired Pirate, di sisi lain, sedang mengadakan pesta di New World sementara kedua kapten mereka sedang melakukan kesepakatan. Banyak suara-suara gelas bir yang berbenturan dengan meja kayu, bersama dengan teriakan dan sorakan tentang Luffy kecil mereka yang sekarang sudah dewasa.

"Jadi, keuntungan apa yang kudapat dari aliansi ini?" Luffy bertanya sambil mengabaikan tatapan heran yang dia dapatkan dari krunya dan sorak-sorai keras yang terdengar dari kru Shanks.

"Oh, kau tahu, seperti biasa," ucap Shanks dengan santai, menyebabkan semua orang yang ada bersama Luffy berkeringat karena kelakuan sang Yonko yang begitu santai. "Semua wilayah di bawah perlindungan ku sekarang juga berada di bawah perlindunganmu, yang berarti kau mendapat keuntungan yang sama dengan apa yang aku dapatkan dari mereka," tambah Shanks, menyebabkan Luffy mengangguk sambil mengisi gelasnya dengan wiski.

"Dan berarti hal yang sama juga berlaku untuk wilayahku?" Luffy bertanya.

"Yup," jawab Shanks. "Oii Ben! Bawakan aku lebih banyak sake!" Shanks berteriak menyebabkan Luffy tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. "Tapi yang paling penting dari semuanya adalah fakta bahwa jika ada yang menyerangmu, maka itu sama dengan mereka menyerangku, "tambah Shanks dengan suara yang serius dan terdengar tidak mabuk.

"Itu berlaku juga sebaliknya," ucap Luffy dengan nada rendah.

"Ke mana tujuanmu selanjutnya?" Shanks bertanya.

"Entahlah," jawab Luffy dengan mengangkat bahu. "Jujur saja aku tidak terlalu peduli, aku pergi ke mana Log Pose menunjuk lokasi berikutnya," jawab Luffy dengan riang.

"Itu baru semangat!" Shanks berkata sambil tertawa dan semua orang di sana mendengarnya membanting kendinya. "Ngomong-ngomong, hal yang kau ingin aku awasi di pasar gelap (Underworld) sudah muncul," Shanks menambahkan, membuat Luffy bersemangat.

"Sempurna, kami saat ini berada sekitar dua pulau lagi dari Water 7," ucap Luffy, menarik perhatian krunya.

"Baiklah, telepon aku jika kau butuh sesuatu," ucap Shanks.

"Dan kau telepon aku kalau kau butuh sesuatu," balas Luffy.

"Aku akan membutuhkan bantuanmu segera," jawab Shanks, menyebabkan Luffy menaikkan sebelah alisnya dengan rasa penasaran. "Tapi itu adalah percakapan untuk lain waktu," tambah Shank, membuat Luffy tahu bahwa dia harus menunggu panggilan dari Shanks pada saluran yang lebih aman.

"Aku akan bicara denganmu lagi nanti kalau begitu,"ucap Luffy.

"Ya, jaga dirimu, Lu," jawab Shanks.

"kau juga, dan ucapkan salamku pada teman-teman disana,"ucap Luffy sambil tersenyum.

"Pasti," jawab Shanks sebelum sambungan terputus. Luffy mengembalikan siput itu ke mantelnya sebelum melanjutkan memakan makanannya tanpa rasa peduli sedkikitpun. Ketika Luffy menaikkan pandangannya, dia melihat semua orang di ruangan itu menatapnya.

"Apa?" Luffy bertanya sambil melihat mereka.

"Apa maksudmu dengan apa !?" Teriak Nami dan Usopp.

"kau baru saja membentuk aliansi dengan Red-Haired Shanks! Tidakkah kau pikir kita perlu membicarakan hal itu!" ucap Nami menyebabkan Luffy tertawa.

"Aliansi itu sudah ada dari dulu hanya saja tidak secara resmi," balas Luffy sambil menyesap minumannya. "Panggilan ini hanya untuk membuat itu resmi, dan mengumumkannya kepada dunia," tambah Luffy sebelum mengambil beberapa gigitan dari makanannya.

"Apa maksudmu mengumumkannya kepada dunia?" Zoro bertanya sambil memandangi kaptennya. "Kalian berdua berbicara melalui telepon dan satu-satunya yang tahu itu ada di ruangan ini," ucap Zoro, menyebabkan Luffy dan Robin tertawa.

"Sangat naif, Tuan Pendekar pedang,"ucap Robin sambil terkekeh. "Pemerintah Dunia dan Marine memiliki cara untuk menyadap panggilan dari Snail Tranponder, pastinya mereka melakukan penyadapan pada panggilan tadi," Robin menjelaskan, sementara Luffy mengangguk.

"Dia benar,"ucap Luffy, menyetujui ucapan kru terbarunya. "Karena panggilan itu berada di jalur yang tidak aman, ada kemungkinan besar percakapan kami bisa disadap oleh siapapun. Panggilan ini akan menjadi berita utama besok pagi," Luffy menjelaskan, menyebabkan mata semua orang melebar. "Namun, itu juga akan menyebabkan masalah," tambah Luffy membingungkan mereka.

"Masalah apa?" Sanji bertanya.

"Itu berarti kita tidak bisa tinggal di negara ini lebih lama lagi," ucap Luffy, saat mendengar ini Vivi menunjukkan ekspresi yang sedih.

"Apa maksudmu, Luffy," tanya Nojiko.

"Marine tidak akan duduk diam dan membiarkan aku dan Shanks membentuk aliansi. Jika itu terjadi maka tiga kekuatan utama dunia menjadi tidak seimbang," Luffy menjelaskan, menyebabkan sang raja mengangguk mengerti.

"Jadi, mereka akan mencoba untuk mencegah aliansi ini sebelum membuat momentum di dunia, dan mereka akan mengejar mata rantai terlemah dalam aliansi, yang dalam hal ini berarti kita," ucapnya, menakuti Usopp dan Chopper.

"Apa yang akan kita lakukan?" tanya Usopp yang sangat ketakutan. Ekspresi Luffy berubah menjadi serius sebelum dia menjawab.

"Kalian semua akan tidur nyenyak malam ini dan besoknya sebelum matahari muncul di cakrawala kita langsung menuju kapal," ucap Luffy, menyebabkan sang putri terkejut.

"A-apa kalian harus pergi begitu cepat?" Vivi bertanya dan air matanya hampir keluar dari matanya.

"Ya, seluruh negara ini akan dipenuhi dengan marine besok pagi,"ucapLuffy sambil menatap sang putri. "Akan lebih baik jika kita berurusan dengan mereka di laut daripada menyeret negara ini ke dalam konflik lain, terutama setelah kalian baru saja mengalaminya," tambah Luffy, menyebabkan semua krunya setuju.

"Tapi ... upacara ulang tahunku akan diadakan dalam beberapa hari lagi,"ucap Vivi dengan berlinangan air mata. "Aku ingin kalian ada di sana," tambah Vivi, menyebabkan semua orang menatapnya dengan wajah simpati.

"Maaf, tuan putri, " balas Luffy sambil memandangi sang putri. "Meskipun kami ingin berada di sana, kami tidak bisa," ucapnya sebelum menyesap wiski. "Dan kau juga tidak bisa ikut kami," Luffy menambahkan, menyebabkan mata semua orang melebar.

"Bagaimana kau ...," ucap Vivi sambil melihat ke bawah dan mengepalkan telapak tangannya.

"Siapa pun yang mengenalmu bisa tahu apa yang sedang kau pikirkan,"ucap Luffy sambil menyeringai. "Faktanya adalah, aku tidak membutuhkan seorang putri di kapalku," Luffy menambahkan, menyebabkan semua orang menatapnya dengan mata sebesar piring. Setiap orang yang ada di ruangan itu memiliki satu pikiran yang sama.

'Bagaimana bisa kau tidak memiliki perasaan?' pikir semua orang ketika mereka menatap Luffy.

"Akan tetapi, aku membutuhkan seorang puteri untuk mengawasi operasiku di sini di Alabasta," ucap Luffy dengan senyuman, yang menyebabkan Vivi menatap Luffy dengan cahaya harapan bersinar dari matanya.

"Maksudmu aku akan menjadi bagian dari krumu?" Vivi bertanya dengan suara optimis. Luffy menatap aneh dengan satu alis terangkat sebelum dia menjawab.

"Aku rasa kau sudah menjadi bagian dari kru ku," ucap Luffy sebelum dia mengangkat tangannya dan menarik lengan bajunya sedikit, menunjukkan simbol 'X'. Ketika Vivi melihatnya, matanya melebar sebelum air mata mulai mengalir di wajahnya.

Seluruh kru memandang Vivi dengan senyuman di wajah mereka, dan mereka juga mengangkat tangan mereka, memamerkan tanda persahabatan mereka. "Kalian semua tidurlah dengan nyenyak,"ucap Luffy sambil menurunkan lengannya. "Kita pergi sebelum matahari terbit," tambahnya, menyebabkan semua kru menganggukkan kepala mereka.

** Akhir Flashback **

Chapitre suivant