webnovel

Chapter 92

Matahari terbenam di atas padang pasir Alabasta, dan sesosok yang berdiri di tengah gurun di luar Rain Base adalah Luffy, Crocodile, dan Ms. All Sunday. Luffy dan Crocodile saling menatap dengan tatapan serius di kedua wajah mereka, sementara Ms. All Sunday berdiri di sebelah kanan Crocodile dengan senyum yang jelas terlihat palsu, menatap kedua pria itu.

"Sepertinya sang putri berhasil lolos dari kita lagi," kata Ms. All Sunday memecah keheningan yang tegang di antara mereka.

"Tidak masalah," jawab Crocodile menyebabkan Luffy mengangkat alisnya. "Para agen sudah di beritahukan untuk bertemu di Alubarna. Hubungi mereka semuanya," perintah Crocodile sambil melirik pasangannya. Luffy tertawa kecil, menarik perhatian mereka berdua, sebelum Luffy berbicara dengan nada tenang.

"Tidak peduli di mana agenmu saat ini berada," kata Luffy dengan tenang. "Mereka tidak akan bisa mengalahkan kru ku," tambahnya dengan percaya diri.

"Itu adalah kepercayaan besar yang kau taruh pada sekelompok orang yang baru kau kenal sekitar sebulan yang lalu," Ms. All Sunday berkata sambil menatap Luffy.

"Tidak ada yang bisa mengenali kru lebih baik selain kapten mereka," jawab Luffy sambil mengalihkan pandangannya ke satu-satunya perempuan di sana. Ms. All Sunday hanya menatap Luffy dan terkekeh. Luffy hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi sebelum dia dapat berbicara, sebuah pedang pasir muncul dari tanah dan menyerang sisi kanan tubuhnya lalu mengiris tubuhnya menjadi dua.

Luffy hanya melihat ke bawah pada pedang pasir yang saat ini memisahkan bagian atas tubuhnya dari bagian bawah, dan menghela nafas sebelum dia berbicara dengan Ms. All Sunday sekali lagi.

"Sepertinya aku harus menghentikan pembicaraan kita. Bosmu tampaknya sedikit cemburu. Kita akan melanjutkannya lagi setelah aku selesai, Ms. Robin," kata Luffy menggunakan nama asli Ms. All Sunday, membuatnya sedikit terkejut. Kemudian Robin hanya tersenyum dan mengangguk sebelum menjawab.

"Aku akan memberi kalian berdua ruang untuk bermain," Ucap Robin,, sebelum dia pergi untuk berdiri agak jauh dari dua pria yang akan berkelahi.

Sang Shichibukai melihat bahwa dia masih diabaikan sehingga membuatnya menggeram, dia lalu mengangkat tangan kanannya ke udara dan pasir mulai berputar di sekitar tangannya, menutupi seluruh pergelangan tangannya dengan pasir.

"Desert Spada!" Crocodile berteriak ketika dia menurunkan tangannya dan kemudian menghujamkannya ke tanah, kemudian di pasir muncul serangan seperti sebuah torpedo yang melaju langsung ke arah Luffy, yang saat ini hanya berdiri di sana tanpa bergerak. Serangan itu memotong Luffy dan sebuah batu di belakangnya tepat di tengah seperti pisau panas memotong mentega.

"Jadi, aku benar," kata Luffy ketika dua bagian tubuhnya yang terbelah kembali menyatu seperti semula. "kau tidak bisa menggunakan haki," tambah Luffy dengan nada sedikit kecewa. "Sepertinya aku salah karena sudah berasumsi bahwa kau akan dapat memberi sedikit tantangan bagiku," kata Luffy sambil menyesuaikan topi jeraminya.

"kau keparat!" Crocodile menggeram frustrasi. "Rasakan ini!" Crocodile berteriak, membiarkan kemarahannya menguasai dirinya, ia lalu mengangkat tangan kanannya dan mengubahnya menjadi tombak yang terbuat dari pasir sebelum menikam kan tombak itu ke pasir sambil berteriak.

"Desert Girasole!" Crocodile berteriak. Luffy mengharapkan sesuatu akan segera terjadi, tetapi tidak ada apa-apa.

Luffy menunggu beberapa detik untuk melihat apakah sesuatu akan terjadi, dan tepat ketika Luffy akan mentertawakan Crocodile karena serangannya yang gagal, pasir di bawah kakinya tiba-tiba runtuh dan terbentuk seperti kubangan pasir dengan lebar sekitar 30 kaki, yang menyebabkan Luffy mulai tenggelam ke dalam pasir sementara Crocodile berdiri di atas lubang raksasa menatap Luffy dengan sombong.

Luffy tidak menggerakkan otot atau bahkan menunjukkan kepanikan di wajahnya. Dia hanya berdiri di sana menatap Crocodile dengan ekspresi bosan di wajahnya.

"Pernah mendengar tentang pasir hisap?" Crocodile bertanya dengan arogan. "Itu adalah tempat yang pas jika kau membutuhkan kuburan gurun pasir saat kau ingin melenyapkan seseorang dengan cepat," kata Crocdile sambil menyeringai.

"Dengan buah Suna-suna no mi ku, aku tak terkalahkan saat bertarung di gurun pasir!" Crocodile menambahkan dengan senyum puas di wajahnya yang menyebabkan Luffy menghela nafas.

"Benarkah?" Luffy bertanya dari dalam lubang pasir yang menenggelamkannya. "Baiklah kalau begitu, mari kita lihat tentang itu," tambah Luffy sebelum seluruh tubuhnya berubah menjadi kilat dan langsung melesat keluar dari lubang menuju ke arah Crocodile.

Ketika kilat berada 60 cm di depan Crocodile, kilat itu berubah menjadi Luffy dengan tinjunya yang berlapis Haki melesat ke arah kepala Crocdile. Luffy kemudian memberikan pukulan haki yang kuat ke wajah Crocodile, mengirimnya terlempar kebelakang sejauh 4 meter.

"Apakah kau melihat itu. Sepertinya kau masih bisa di kalahkan," kata Luffy dengan nada bosan sambil menyesuaikan topi jeraminya.

"Brengsek kau!" Crocodile menggeram ketika dia dengan gemetar mencoba untuk berdiri. Ketika dia berdiri, Luffy melihat Shichibukai itu menatapnya dengan ekspresi marah di wajahnya dengan darah keluar dari hidungnya dan sisi mulutnya. "Sudah waktunya untukmu mati, hama!" ucap Crocodile sambil mengarahkan tangan kanannya di depannya.

"Sables!" teriak Crocodile, menyebabkan tornado pasir mini terbentuk di telapak tangannya sebelum mulai tumbuh sampai menjadi tornado pasir raksasa. Luffy melihat tornado raksasa pasir menuju ke arahnya, tetapi dia tidak melakukan apa-apa.

Luffy hanya berdiri di sana, menyipitkan matanya dan mengangkat tangan kirinya ke udara dan melapisi telapak tangannya dengan petir.

"Judgement!" teriak Luffy ketika dia menurunkan tangannya dalam gerakan cepat. Ketika tangan Luffy berada di samping tuuhnya, pilar petir keluar dari langit sore yang cerah dan menutupi seluruh tornado pasir, yang kemudian membuat tornado itu berubah menjadi patung kaca.

"Fakta unik tentang kilat," Ucap Luffy ketika dia mulai berjalan menuju patung kaca itu. "Petir 5 kali lebih panas dari permukaan matahari," tambah Luffy sebelum dia meninju patung kaca, yang menyebabkannya hancur menjadi jutaan keping.

"Kurasa waktu bermain-main kita sudah cukup. Bukankah begitu?" Luffy bertanya sambil memiringkan kepalanya ke samping. "Sudah waktunya untuk serius," tambah Luffy dengan nada dingin tanpa emosi.

Sekarang Crocodile merasa sedikit takut ketika mendengar itu. Dia baru saja melihat Luffy mengalahkan salah satu serangannya yang paling kuat seperti itu bukan apa-apa, dan sekarang dia mengatakan bahwa dia bahkan tidak serius, dia hanya main-main. Itu benar-benar mengagetkan bagi Crocodile.

Luffy menyipitkan matanya pada Crocodile sebelum dia menendang tanah dan mulai berlari ke depan menuju Crocodile dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam sekejap mata, Luffy muncul di depan Shichibukai itu dan menghantamkan lututnya ke perut Crocodile, menyebabkan seluruh angin keluar dari paru-paru Crocodile dan batuk darah.

Luffy kemudian mengangkat tangan kirinya ke udara, mengepalkan tangannya sebelum melapisinya dengan haki kuat yang kemudian di pukulkan ke punggung Crocodile, membuat Shichibuka yang sombong itu menghantam tanah dan membentuk kawah kecil dalam prosesnya.

"Memohonlah," kata Luffy dengan dingin sambil menatap Shichibukai yang babak belur. "Memohonlah untuk hidupmu, hama," tambah Luffy. Crocodile batuk darah lagi ke pasir, sebelum dia mencoba berdiri.

"Tidak akan … aku ... tidak ... akan ... memohon ... padamu … untuk ... apa pun-" kata Crocodile dengan suara serak sebelum dia terhenti karena tendangan berlapis haki yang dihantamkan ke wajahnya, mengirimnya terlempar terguling-guling di pasir.

"Maaf, aku tidak mendengarnya. Kakiku sepertinya telah mengganggu pemberbicaraan mu," kata Luffy dengan mengejek, kemudian dia melihat ke bawah ke arah kakinya dan melihat sebuah gigi tergeletak di pasir.

"Huh, bisakah kau melihat ini," kata Luffy sambil mengambil gigi itu. "Tampaknya kau kehilangan sebuah gigi," tambah Luffy sambil terkekeh, sebelum menjatuhkannya kembali ke pasir dan menginjaknya.

"Sekarang memohonlah!" kata Luffy ketika senyum geli di wajahnya menghilang dan ekspresi dingin tanpa emosi menggantikannya. Luffy kemudian mengeluarkan gelombang Conquer haki kuat yang diarahkan hanya pada Crocodile.

Luffy tahu bahwa Crocodile tidak akan pingsan oleh Conqueror Haki, tetapi dalam kondisinya saat ini, Haki yang di keluarkan Luffy akan mengacaukan pikiran Crocdile dan menciptakan satu hal yang paling disukai Luffy ... rasa ketakutan.

Gelombang haki menghantam Crocodile dengan kekuatan penuh, dan saat haki menghantamnya, rasa dingin mengalir di tulang belakangnya, menyebabkan Crocodile sedikit menggigil. Crocodile kemudian mengangkat kepalanya dari pasir dan menatap Luffy dengan sedikit rasa takut muncul di wajahnya.

Dia melihat Luffy mulai berjalan ke arahnya menyebabkan Crocodile mengalihkan pandangannya ke kaki Luffy, di mana dia bisa mendengar langkah kaki luffy di kepalanya.

Crocodile tahu itu tidak mungkin, tetapi dengan setiap langkah yang Luffy ambil akan terdengar seperti seseorang berjalan melintasi lantai kayu dengan sepatu bot logam, dan setiap langkah, suaranya akan berubah menjadi keras dan lebih keras di kepala Crocodile, meningkatkan rasa ketakutannya, kemudian Luffy berhenti di depan wajahnya.

Crocodile yang sangat ketakutan menatap Luffy dan melihat dia sedang menatap balik padanya dengan mata merah menyala yang tampak seperti menatap langsung ke jiwanya.

"Memohonlah," kata Luffy dengan nada mengancam mengirimkan rasa takut pada Crocodile yang sangat ketakutan.

Crocodile mencoba berbicara, tetapi suaranya tidak bisa keluar, setelah melihat Crocodile tidak mengatakan apa-apa, Luffy menyipitkan matanya dan menatap sang Shichibukai yang babak belur parah dengan tatapan tajam, Luffy lalu mengangkat kaki kanannya ke udara dan melapisi kakinya dari tulang kering sampai ke sepatunya dengan petir, kemudian Luffy menginjak kepala Crocodile ke pasir berkali-kali. "Aku bilang!" * Blam * "Memohonlah!" *Blam* "Sekarang memohonlah!" *Blam*

(*....* = Efek suara)

"Tolong berhenti!" Teriak Crocodile akhirnya dengan suara serak menyebabkan Luffy berhenti.

"Nah, itu tidak terlalu sulit kan," ucap Luffy sebelum dia meletakkan kaki kanannya di punggung Crocodile.

"Bind!" kata Luffy dengan nada memerintah, menyebabkan tali yang terbuat dari kilat keluar dari bawah kakinya dan mengikat sang shichibukai di tempat.

"Itu seharusnya cukup untuk menahanmu," kata Luffy sebelum dia memandang ke arah kanan, di mana Nico Robin berdiri, lalu Luffy memberi isyarat padanya untuk mendekat kepadanya.

-----------------------------------

Kalau kamu suka fanfiksi dan lagi gabut, kamu bisa check website fanfiksid.com buat baca fanfiksi berbahasa indonesia :D

Chapitre suivant