webnovel

Tidak Ada Rasa Perduli

"Sekarang, kau percaya terkait apa yang baru saja aku katakan?" tanya si Pemimpin Pertama lebih lanjut.

"Ya, aku percaya, Ketua,"

Naga Kedua sudah menyaksikan semuanya dengan jelas, lalu bagaiamna mungkin dia masih tidak percaya?

Menurut pandangan matanya, si Naga Keempat memang terlalu ceroboh. Ia bahkan hanya memikirkan menyerang dan terus menyerang. Ia tidak pernah memikirkan benteng pertahanan dan nyawanya sendiri.

Semua itu jadi lebih jelas terlihat setelah pertarungan antara Naga Keempat dan Pendekar Jarum Hitam mencapai jurus kedua puluh.

Rekannya tersebut beberapa kali hampir celaka. Pukulan dan tendangan pemuda serba merah itu selalu tepat mengenai sasaran. Untunglah selama ini, si Naga Keempat mempunyai ilmu meringankan tubuh yang tidak rendah, sehingga ia bisa menggunakan kelebihan tersebut untuk menyelematkan selembar nyawanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant