Mereka yang menjadi sasaran langsung berusaha semaksimal mungkin. Keduanya memberikan tangkisan dengan masing-masing pedangnya.
Percikan bunga api seketika membumbung tinggi. Dua wanita itu berhasil menahan serangan Ketua Han, tapi itu hanya sesaat. Karena ketika datang serangan susulan berikutnya, mereka tidak bisa lagi mempertahankan posisinya.
Srett!!!
Darah segar menyembur. Dua wanita itu terluka di bagian dada. Luka robekan bisa terlihat dengan jelas. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dua wanita itu langsung ambruk ke tanah dengan darah yang sudah memenuhi sekujur tubuhnya.
Tiga wanita yang melihat kejadian itu menggeram marah. Mereka segera berlompatan ke arah Ketua Han.
Tiga sinar pedang merona di tengah gelapnya malam. Kelebatan pedang itu memberikan tekanan yang cukup hebat. Tiga wanita tersebut menyerang setiap titik di tubuh Ketua Han.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com