Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Sekitar tiga hari kemudian, Li Yong baru saja sadar dari pingsannya. Begitu membuka mata, pemuda itu kaget ketika menyadari bahwa dirinya sedang berada di sebuah ruangan pengobatan.
Melirik ke kanan kiri, ia lebih kaget lagi pada saat mengetahui bahwa di sana, dirinya tidak sendiri. Lima Datuk Dunia Persilatan dan Ketua Han bahkan berdiri mengelilinginya.
Untuk beberapa saat, Li Yong tidak bicara apa-apa. Ia memejamkan dan membuka matanya beberapa kali. Seolah-olah pemuda serba merah itu sedang meyakinkan bahwa apa yang disaksikannya saat ini bukanlah mimpi.
"Kau sudah sadar?" tanya Huang Yaosi.
Orang tua itu memilih bicara pertama kali. Tidak dapat dipungkiri juga, ketika melihat Li Yong membuka mata, hatinya juga merasa sangat girang.
"Ya, aku sudah sadar," jawab Li Yong.
Ia kemudian berusaha untuk duduk dan mengambil posisi. Tabib Fu yang kebetulan juga ada di sana, dengan sigap langsung membantunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com