Srett!!!
Sebuah tebasan pedang datang dari sisi sebelah kanan dengan kecepatan kilat. Ketua Han melepaskan tebasan itu tepat pada waktunya. Sehingga, dua orang lawannya dengan telak berhasil ia lukai tepat pada bagian dada.
Mereka melotot besar. Mulutnya juga terbuka. Seolah-olah keduanya ingin bicara. Tapi naasnya, tidak ada satu pun kata yang berhasil mereka lontarkan.
Tidak lama setelah tebasan itu bersarang di dadanya, kedua orang serba hitam tersebut langsung ambruk di atas tanah. Mereka sempat kejang-kejang beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar tewas.
Sepuluh orang itu, kini semuanya sudah menemui ajal. Mereka semua tewas dengan membawa rasa penasaran.
Sementara di lain sisi, Kepala Opas Bun Han juga agaknya sedikit terkejut dengan kejadian ini. Walaupun sebelumnya ia sudah menduga bahwa anak buahnya tidak akan sanggup membunuh Ketua Han dan Panglima Hujan, namun ia juga tidak mengira kalau kejadiannya bakal secepat ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com