Korban langsung tersurut mundur. Ia memegangi hidungnya yang terasa sakit bukan kepalang. Darah segar mengucur dengan deras. Untuk beberapa waktu, si Manusia Penghuni Hutan itu tidak mampu melakukan tindakan apapun.
"Sekarang, apakah kau sudah mau mengaku kalah?" tanya Li Yong dengan dingin.
"Bukankah tadi kau yang berkata sendiri, bahwa kalah berarti mati?" si Manusia Penghuni Hutan itu bicara sambil tetap memegangi hidungnya.
Karena ia tidak bisa menyalurkan hawa murni, maka rasa sakit itu tidak bisa diobati. Sampai sekarang, ia masih merasakan nyeri yang bukan alang kepalang.
"Aku hanya memberikan keringanan kepadamu," jawab Pendekar Jarum Hitam.
"Tapi aku tidak mau menerima keringanan itu,"
"Baik. Kalau begitu, bersiaplah untuk menemui Raja Akhirat,"
Li Yong sudah bersiap kembali. Si Manusia Penghuni Hutan pun melakukan hal yang sama.
Dua orang yang terlibat dalam pertarungan itu, sepertinya saat ini mereka akan memutuskan untuk segera mengakhirinya.
Wushh!!! Wushh!!!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com