Wajah Biksu Sesat Dari Tibet langsung berubah ketika dia mendengar jawaban tersebut. Selama ini, setiap ucapannya selalu dipatuhi oleh orang lain. Siapa pun orang itu.
Sungguh tak dinyana, malam ini, dia harus bertemu dengan orang yang berani membangkang dirinya.
"Jadi, kau menolak?" tanyanya sambil memandang dengan tajam.
"Demi tanah air, aku menolak permintaanmu," jawab Pendekar Tongkat Lembah Liar.
Jawabannya tegas dan meyakinkan. Siapa pun akan tahu bahwa pendirian orang tua itu sudah tidak bisa diubah lagi. Itu artinya, percuma saja Biksu Sesat Dari Tibet bicara lemah lembut. Toh pada akhirnya, permintaannya tidak dituruti.
Orang tua berkulit hitam itu memejamkan matanya. Mulutnya mulai komat-kamit seperti sedang membaca mantra.
Wushh!!!
Angin berhembus cukup kencang berbarengan saat dia membuka kembali sepasang matanya.
"Hei orang tua, pandang wajahku!" teriaknya dengan kencang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com