Tubuh Li Yong terdorong mundur cukup jauh. Pemuda itu merasakan sesuatu dahsyat menghantam tubuhnya dengan telak. Tak ayal lagi, dia langsung jatuh bergulingan dan langsung diam tanpa bergerak.
Apaka dia sudah mati?
Cin Shi memandang tubuh Li Yong dari tempatnya. Pandangan mata pertapa itu sangat tajam. Setajam mata pisau.
Dia kemudian berjalan dengan santai. Orang tua itu percaya kalau usahanya pasti berhasil. Dia yakin, Li Yong pasti sudah mati.
Tak disangka, sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya terasa panas dingin tiba-tiba terjadi begitu saja.
Jari tangan Li Yong bergerak. Disusul kemudian dengan gerakan bangunnya tubuh yang sudah terhantam oleh jurus dahsyat itu.
Sekarang dia sudah kembali berdiri. Wajahnya masih dingin. Meskipun ada darah yang keluar dari lubang hidung dan mulutnya, namun dia masih tetap tampil dingin. Malah jauh lebih dingin.
Li Yong tidak meringis. Tidak pula merintih kesakitan.
Apakah dia sudah tidak bisa merasakan sakit lagi?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com