webnovel

Chapter 06. Kemunculan Monster

Semua warga desa menyesal karena menuruti perkataan wanita tua itu. Aku mengerti dengan perasaan mereka, namun disisi lain aku tak bisa memaafkan orang yang sudah mempermalukan kedua orang tuaku.

"Kalian tetaplah bersembunyi disini, aku dan ayahku akan membunuh semua monster. Setelah itu, ini adalah pertemuan terakhir kita!" Ucapku hendak keluar dari rumah kepala desa.

"Huh!? pergilah kami sudah tak membutuhkan kalian, aku bisa menyewa para petualang tingkat tinggi untuk melindungi desa ini" Balas wanita tua dengan mulutnya yang tajam seperti pisau.

"Aku tidak tahu siapa nenek tua ini!? tapi satu hal yang harus kamu tahu!-"

'Wush!' Tubuhku bergerak cepat dan berhenti tepat di depan wanita tua itu dan berkata "Aku bisa saja membunuhmu dan semua keluarga mu. Namun demi kebaikan kedua orang tuaku aku akan memaafkan mu"

Aku tidak peduli siapa itu, baik seorang petani, pejabat, bangsawan ataupun seorang kaisar sekalipun, jika mereka berani mempermalukan kedua orang tuaku kematian akan menjemput mereka.

"Huh? siapa aku?.... Aku adalah Julia putri dari bangsawan Robert-"

"Aku tidak peduli!" Diriku menghilang keluar dan segera menghabisi para monster yang terus berdatangan. Ayahku berhasil membunuh 3 dari 12 monster yang muncul, dan lagi kekuatan dan stamina ayahku sudah terkuras banyak.

"Ayah beristirahat lah, aku akan mengurus sisanya" Ucapku mempersilahkan ayahku duduk beristirahat disamping ibuku. "Tidak anakku, aku akan membantumu"

"Duduk saja ayah, dan lihat bagaimana anakmu menyelesaikan masalah ini" Ucapku percaya diri dengan menepuk dadaku.

Melihat itu ayahku hanya bisa tersenyum dan mengalah membiarkan aku menyelesaikan beberapa monster yang tersisa. "Suamiku, apakah kamu yakin dengan itu? aku khawatir putra kita masih terlalu lemah untuk membunuh beberapa monster"

"Kita sebagai orang tua harus percaya dengan putra kita, apapun keputusannya kita harus mendukungnya" Balas Daniel, sedangkan Marie hanya bisa diam mendengarkan perkataan suaminya.

...

Aku maju dan mendekati kesembilan monster yang tersisa. Aku akan menggunakan pedang kayuku yang aku perkuat menggunakan Mana. Ah mungkin kalian tidak tahu, sebelumnya saat aku berlatih aku berhasil mendapatkan sebuah skill 'Kendali Mana'.

Dengan skill itu, aku bisa menggunakan mana semauku tanpa ada batasan waktu. Aku bisa memperkuat skill milikku atau senjataku dengan mana.

Aku sedikit menekuk lutut ku meletakkan pedangku di samping tubuhku dan bersiap menebas.

'Kragh!!!' Para monster menanggapi kuda-kuda ku dan berlari hendak menyerangku.

Kedua-belas monster itu menyerang menggunakan kuku mereka yang tajam dan beracun. Satu serangan monster berhasil aku lewati, dan

'Slash!!'

Aku berhasil memberikan serangan pada monster itu namun tak cukup untuk membunuhnya. 'Kragh!!' aku menebak para monster mulai kesal melihatku menghindari serangan mereka.

Mereka meningkatkan kecepatan serangan mereka, bahkan sesekali menghancurkan tanah yang sebelumnya aku pijak. Aku berusaha menghindari serangan mereka dan juga mulai menggunakan skill 'Kecepatan'

[Skill Kecepatan level up!]

Woah! aku terkejut melihat notifikasi sistem yang memperlihatkan skill 'Kecepatan' telah naik level 2. Aku merasakan kecepatan ku telah naik hingga dua kali lipat dari sebelumnya.

Serangan monster yang sebelumnya terlihat cukup kencang kini serasa melambat yang memudahkan ku untuk menghindarinya.

'Slash!'

'Slash!'

'Slash!'

Aku berhasil menebas kesemua monster namun sekali lagi serangan ku tak berhasil menembus kulit mereka yang keras. Kali ini aku percaya bahwa aku akan menembus kulit tersebut dengan mengandalkan skill 'Penguatan Tubuh' dan 'Penguatan Serangan'.

Dengan menggabungkan kecepatan dan kekuatan yang pernah aku lakukan sebelumnya, aku bisa menyerang mereka secepat mungkin dan sekuat mungkin.

'slash!!'

'slash!!'

'slash!!'

'slash!!'

'slash!!'

Hanya dalam waktu satu detik aku berhasil melancarkan hingga 20 serangan dari kesemua monster.

'Slash!!'

[Berhasil membunuh monster tingkat rendah mendapatkan 800 exp]

[Level Up!]

Aku berhasil menembus kulit keras tersebut dan memotong leher salah satu monster dengan pedang kayu ku. Hanya untuk satu monster aku hampir menggunakan setengah stamina ku. 'Setidaknya aku harus bertahan sebisa mungkin....'

Aku terus berusaha melawan monster yang tersisa. Menghindar dan menyerang, itulah strategi awalku, namun entah kenapa seakan-akan monster itu mulai mengerti tempo seranganku.

'Kagh!!' Aku terkena pukulan keras saat berusaha menahan pukulan itu dengan tanganku.

Aku terpental beberapa langkah kebelakang, dan juga diriku secara tak sengaja mengaktifkan skill 'Kemarahan'.

[Strength 28 ->> Strength 38]

[Agility 23 ->> Agility 33]

[Defense 25 ->> Defense 35]

Tiba-tiba seluruh stat ku naik 10 poin kecuali stat Intelligence. Namun dibalik itu, aku mulai kehilangan kendali atas tubuhku sendiri. Otak ku seperti menolak perintah dariku.

"Bunuh! Bunuh semua musuh!! hahahah" Ucapku dibawah kendali skill 'Kemarahan'

'Wush' Pergerakan tubuhku sangat cepat sampai mata para monster tak mampu mengikutinya.

'Boom!'

'Boom!'

Pukulan demi pukulan terus di lancarkan ke arah monster. Dalam keadaan ini para monster tak bisa berkutik di hadapan ku, namun buruknya kesadaran ku mulai menurun.

'Kahahaha!!!' Aku kembali menyerang para monster, namun saat itu juga kesadaran ku sepenuhnya hilang.

.....

Chapitre suivant