webnovel

MAAF

MAAFKAN AKU

Sampai malam hari, Andrea belum juga sadarkan diri. Namun, suhu tubuhnya sudah mulai normal. Arini merasa sedikit lega. Bagaimanapun, Andrea adalah anaknya, meski tidak terlahir dari rahimnya. Namun, Arini sangat mencintai Andrea. Terlebih dengan apa yang sudah menimpa Andrea, Arini merasa sangat sedih.

Tiba- tiba pintu kamar diketuk perlahan. Barata langsung membukakan pintu. Ternyata Fahira dan Kamania yang datang. Arini langsung menghampiri dan memeluk Fahira. Perlahan Fahira mengusap punggung Arini dengan lembut.

"Yang sabar, saya mengerti perasaan Mbak saat ini," ujar Fahira.

"Terima kasih mau mampir menjenguk. Oya, kok bisa tau kalau Andrea dirawat?" tanya Arini.

"Tante lupa, ayah kan bekerja di rumah sakit ini juga," jawab Kamania geli.

Arini menepuk dahinya."Ya Allah, kok sampai lupa."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant