Kedua kaki jenjang yang dibalut plat shoes melangkah santai di trotoar jalan yang cukup ramai.
Ziya tersenyum ramah kala orang-orang menyapanya melalui tatapan dan senyuman. Hari ini, selepas mengantar sang adik sekolah, Ziya diberi amanat oleh Demanda untuk pergi ke pondok pesantren As-salam memberikan sumbangan berupa uang yang biasa Demanda lakukan setiap bulannya.
Sebenarnya tidak wajib, pun tidak diperintah oleh pondok pesantren itu sendiri, hanya saja Demanda ingin membagikan rezekinya melalui pondok pesantren tersebut.
Ini pertama kali bagi Ziya diperintah datang ke pondok pesantren, jaraknya tak jauh, jadi Ziya lebih memilih untuk jalan kaki saja sembari olahraga.
"Assalamualaikum. Permisi, Pak," sapa Ziya pada satpam yang tengah menjaga gerbang.
"Wa'alaikumussalam. Iya, Non? Apakah Nona membutuhkan bantuan?" tawar satpam tersebut.
"Eum … kira-kira ruangan kepala pondok pesantren ada di mana ya, Pak?" tanya Ziya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com