Arsen melangkah pesona mendekati pintu jati menjulang tinggi berwarna coklat bercorak gold milik keluarga Sanjaya.
Hari ini Adora mengajak Metha untuk bermain di rumahnya, sudah lama pun Adora tak melihat Metha, wanita itu rindu dengan keponakannya itu.
Dan sekarang Arsen diperintah untuk menjemput Metha langsung ke rumahnya. Ha ha lumayan ..., pikir Arsen.
Entah lumayan apa yang dimaksud pria itu, biarlah Tuhan dan dia saja yang tahu penjelasannya.
Ting tong ...
Ting tong ...
Arsen menekan bel sebanyak dua kali, sebenarnya bisa juga Arsen langsung nyelonong masuk begitu saja. Namun Arsen mengaku ia bukanlah pria yang tak beretika seperti itu. Dari sejak kecil kedua orang tuanya telah mengajarkan ia bagaimana caranya kita bersikap baik kala kita bertamu ke rumah orang lain, tak terkecuali ke rumah kerabatnya sendiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com