"Asshhh ...."
"Akh maaf Nyonya bagaimana ini." Bi Ijem kalang kabut, dirinya merasa cemas saat mendengar suara Xeysa yang menggigil akibat air dingin yang sudah menyentuh badannya.
Xeysa memeluk tubuhnya sendiri. "T-tak a-apa ... Bi. Bi-biar a-aku sa-saja," kata Xeysa.
"Tapi nyonya, nyonya tidak bisa mandi sendiri. Tubuhnya nyonya banyak yang luka pasti perih," tolak Bi Ijem. Karena bagaimanapun juga ia masih memiliki hati pada manusia.
Sebenarnya bisa saja Xeysa tak mandi, dan mungkin hanya dibersihkan tubuhnya mengunakan kain itu sudah cukup. Hanya saja ini merupakan sebuah perintah dari Andre yang tak terbantahkan. Satu ember air dingin ini yang sudah diberi taburan bunga harus habis digunakan untuk mengguyur Xeysa. Jika tidak maka siap-siap nyawa Bi Ijem akan melayang tak lama setelah kejadian ini. Bukan hanya nyawa Bi Ijem saja, nyawa keluarganya pun ikut menjadi ancaman.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com