Yera mengukur kepalanya dengan bahu Fathan menggunakan tangan. "Lebih kok!"
"Lebih dua centi doang."
"Ish!!" Yera memukul bahu Fathan.
Sementara Fathan tertawa puas. "Makanya olahraga." ujar Fathan.
"Gak ngaruh." balas Yera lalu memasukkan ciloknya lagi.
Fathan beralih ke cilok Yera. "Mau dong,"
Yera menusuk cilok itu, menyodorkan ke Fathan. Fathan memakan cilok itu. Ia beralih mengambil bola basket, memantulkan bola basket itu ke atas
dan bawah. Kemudian, melempar bola basketnya ke dalam ring. Fathan mengulangi. Ia melirik Yera. "Lo ikut ekskul basket, kan?"
"Iya." jawab Yera.
"Coba main sama gue,"
Yera mengangkat ciloknya. "Belum habis."
"Habisin dulu."
Fathan kembali memainkan bola basketnya sembari menunggu Yera. Yera melangkah pelan ke luar halaman, membuang sampah. Saat berbalik, Fathan melempar bola basket ke arah Yera.
Bukannya menangkap, Yera justru dengan cepat menghindar.
"Tangkep dong," ujar Fathan.
"Lo ngagetin."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com