Caca mendatarkan wajahnya, ketika sampai di perusahaan yang di pegang Alex itu malam. Itu karena ulah Raga yang memang pekerjaannya baru selesai.
"Pulang aja lah. Gue tiba-tiba udah gak mood buat tanya-tanya Alex." Ucap Caca, ketika sampai di depan gerbang.
"Ya udah kalau itu mau lo." Balas Raga, membuat Caca melotot di buatnya.
"Lo pulang aja sono! Biar gue sendirian!"
"Lah? Katanya lo mau pulang?" Raga bertanya dengan wajah polosnya, membuat Caca semakin geram melihat itu.
Caca tak menjawab, lalu masuk begitu saja meninggalkan Raga. Menyebalkan sekali lelaki ini.
Ngomong-ngomong soal menyebalkan. Ada yang lebih menyebalkan dari sifat Raga. Yaitu tidak memiliki bukti lagi bahwa Alex adalah pembunuh orang tua Caca.
Kenyakinan tentang Alex pembunuh orangtuanya semakin membuat Caca tidak percaya. Kenapa? Bukan hanya tidak masuk akal, bukti yang di cari pun sepertinya tak menampakkan dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com