webnovel

Chapter 15

Hari berlibur besama ke puncak bogor tiba, walaupun jaraknnya tidak terlalu jauh tapi jika ditempuh dan pergi bersama itu akan semakin seru. Seluruh siswa SMA Kenanga berbaris menunggu absen masuk ke dalam bis berapa. Satu persatu dari mereka sudah masuk dan kini giliran gadis itu masuk. Ia berpisah dengan Karin temannya, Alysa satu bis dengan Raka sedangkan Karin satu bis dengan Dirgan.

Di bis yang Alysa tumpangi saat sedang perjalanan semuanya bernyanyi bersama, apalagi Raka yang memimpinnya. Suara lelaki itu sangat bagus dan dia juga bisa mengajak siswa yang lain untuk bernyanyi meskipun mereka berbeda kelas.

Berbeda dengan bis yang ditumpangi Karin dan Dirgan, hanya ada suara jalanan yang terdengar, seluruh siswa hening tidak ada yang berani berisik apalagi ada dirgan di dalamnya.

Perjalanan dari Jakarta menuju puncak bogor sekitar 1 jam 45 menit jika perjalanan lancar tanpa macet namun jika ada kemacetan sekitar 2 - 3 jam mereka akan sampai ditujuan. Karena minggu ini adalah minggu berlibur maka sudah jelas jalan akan macet, beruntung mereka pergi pada pagi hari jadi sedikit menghindari kemacetan.

Sudah pukul 9 pagi dan mereka baru sampai di puncak bogor. Seluruh siswa langsung pergi menuju kamar masing – masing yang terdiri dari dua orang satu kamar. Seperti biasa Alysa satu kamar dengan Karin.

Alysa dan Karin mulai membereskan barang – barang yang mereka bawa. Guru dan seluruh panitia meminta seluruh siswa kembali berkumpul di depan halaman penginapan. Mereka akan mengadakan foto bersama terlebih dahulu untuk dijadikan kenang – kenangan.

Selesai foto bersama seluruh siswa di arahkan untuk sarapan, semua hidangan sudah disediakan langsung oleh penginapan. Melihat semua siswa yang terlihat senang ia mengabadikan momen itu dengan kamera miliknya, mengambil beberapa gambar dan video untuk gadis itu edit nantinya.

Alysa baru saja mengambil minum tiba – tiba dirgan menariknya untuk menjauh sebentar dari anak – anak. Dirgan mengajak Alysa untuk melihat – lihat sebentar sekitar puncak.

"Mau foto bareng?" Tanya Alysa.

Dirgan meng-iyakan ajakan gadis itu, dan mereka mengambil beberapa gambar dengan pemandangan yang sangat indah. Sebelum beberapa siswa menyadari kehilangan Alysa dan Dirgan dari kumpulan, mereka berdua kembali berkumpul dengan segera.

Panitia acara mulai membagikan acara apa saja yang akan siswa lakukan, dari acara tukar – kado, acara api unggun dan acara utama yaitu pembagian rapot tengah semester.

Acara pertama tukar – kado akan dilaksanakan setelah waktu magrib, kini seluruh siswa diberi kebebasan untuk berkeliling terlebih dahulu dan berfoto – foto untuk diabadikan.

Alysa dan Karin berkeliling mencari tempat yang untuk berfoto bersama. Di puncak bogor ini juga ada beberapa wahana permainan yang bisa mereka mainkan namun nyali kedua sahabAt itu sedikit ciut dengan ketinggian.

Alysa membuat mini vlog dengan sahabatnya yang berisi keseruan mereka selama berlibur disini, ia akan meng-upload video nya jika sudah jadi di channel youtube dan Instagram miliknya.

"Sa, fotoin gue dari belakang dong, tapi pemandangan depan harus keliatan ya."

Alysa mengambil potret sahabatnya yang terlihat sangat indah, saat gadis itu sedang menunjukan foto foto bersama Karin, Raka menghampiri mereka berdua dan meminta waktu Alysa.

"Kenapa kak Raka?" Tanya gadis itu yang masih sibuk dengan kamera nya lalu mulai mengambil potret dan video Raka.

"Sa, gue suka sama lo."

Kata itu berhasil keluar dari mulut Raka, setelah sekian lama Alysa hanya mendengar kata orang dan kini ia benar benar melorotkan matanya. Sekarang gadis itu mendengarnya langsung. Alysa menurunkan kameranya yang sedang mengambil potret Raka.

Raka mulai menggenggam tangan Alysa dan mengutarakan seluruh perasaannya.

"Sa, mungkin lo udah tahu tentang ini dari gossip – gossip yang ada, tapi gue pengen ngomong langsung sama lo. Gue bener bener suka dan sayang sama lo. Selama ini gue selalu berusaha buat jadi yang terbaik buat lo. Lo mau kan jadi pacar gue?" Pinta lelaki itu dengan penuh ketulusan.

"Sebelumnya aku minta maaf kak.." Alysa melepas genggaman Raka.

"Sampai sekarang aku gak tahu suka sama kaka atau engga."

Namun lebih tepatnya gadis itu tidak ingin menyakiti sahabatnya yang sedang jatuh cinta dengan lelaki yang memintanya menjadi pacar sekarang. Memang Alysa belum tahu jelas siapa yang membuat sahabatnya jatuh cinta, tapi gelang yang berinisialkan R itu membuat gadis itu yakin bahwa Karin menyukai Raka.

"Kalau gitu kasih gue kesempatan buat bikin lo suka sama gue. Bisa?" Alysa semakin diam tidak bisa menatap lelaki itu lagi.

"Sa, lo denger gue kan?"

Alysa masih belum memberikan jawaban. Karin memanggil Raka dan Alysa agar segera kembali ke penginapan karena hari akan memasuki waktu magrib dan acara liburan bersama akan segara dimulai.

Di kamar penginapan, Karin dan Alysa bersiap – siap untuk segera berkumpul dengan siswa lainnya. Sebelum pergi Alysa menanyakan mengenai lelaki yang disukai oleh sahabatnya.

Karin belum memberitahu, karena sahabatnya itu bilang bahwa ini masih rahasia dan Karin tidak ingin siapapun tahu dulu. Mendengar penjelasan itu Alysa tidak menanyakan hal lain walaupun sebenarnya ia penasaran.

Seluruh siswa sudah berkumpul di halaman dengan membawa kado mereka masing – masing. Semua kado dikumpulan dan dipilihb secara acak oleh siswa melalui game, yaitu game Truth or Dare. Diawali oleh siswa kelas 10 IPS 2 dan diurutan terakhir ada di kelas 12 IPA 3.

Suasana semakin seru ketika banyak yang memilih truth membuat seluruh siswa terus bersorak. Karena dimana lagi mereka akan mengetahui kejujuran yang dinantikan jika bukan disini. Berbeda dengan Karin, disaat semua siswa memilih truth, Karin memilih untuk Dare dan tantangan yang sahabat Alysa dapatkan yaitu meminum jus mengkudu yang sangat pahit.

Seluruh siswa memberikan tepuk tangan ketika Karin menyelesaikan tantangannya. Kini giliran Alysa yang akan bermain Game, gadis itu memilih truth. Raka mengajukan diri untuk memberi alysa pertanyaan dan panitia menyetujui.

"Tipe cowo lo kayak gimana?" Tanya lelaki itu.

Dengan lantang dan percaya dirinya Alysa menjawab, " Lelaki itu harus lebih unggul dari aku."

Seluruh siswa mulai memandangi Alysa, tapi Dirgan mengajukan diri ingin mengikuti game nya dua kali, awalnya panitia tidak mengizinkan namun atas dukungan siswa lainnya akhirnya Dirgan melakukan game keduanya.

Setelah tadi dirinya memilih Dare, sekarang Dirgan memilih truth.

Pertanyaan di lontarkan oleh Karin atas izin panitia.

"Tempat apa yang paling lo sukai?"

Dengan lantang Dirgan menjawab. "Perpustakaan."

Sontak saja pengakuan itu di soraki oleh siswa dan menimbulkan tawa yang menyenangkan. Karena mereka semua tahu bahwa Dirgan hanya akan pergi ke perpustakaan jika sedang marah.

"Sekarang Alysa ambil satu kado dari tumpukan kado ini."

Alysa melihat – lihat kado mana yang akan gadis itu ambil kemudian Dirgan berbisik bahwa Alysa harus mengambil kado yang dibungkus kertas koran, karena hanya Dirgan yang membungkus kado menggunakan koran. Gadis itu menuruti kemauan Dirgan dan mengambil kadonya.

Alysa dan dirgan kembali ke barisan dan semua siswa membuka kado yang telah mereka tukar. Karin mendapatkan aksesoris rambut, Raka mendapatkan mie instan, Alysa mendapatkan cincin palsu ala – ala mutiara dan dirgan mendapatkan gelang tangan.

Dengan tersenyum Alysa memakaikan cincin yang didapat dari kado Dirgan, kemudian gadis itu menatap Dirgan dengan hangat.

Beberapa siswa laki – laki mulai mempersiapkan api unggun dan siswa lainnya melingkar di daerah api unggun. Mereka semua menyanyikan lagu Edcoustic – Sebiru Hari Ini dan memutar mengelilingi api unggun. Setelah lagu selesai ada juga yang menawarkan diri untuk melakukan stand up comedy dan berpantun. Malam api ungun dinikmati seluruh SMA Kenanga.

Tadinya selesai acara api unggun akan langsung di adakan pembagian rapot tengah semester, namun hujan turun dan acara pembagian rapot ditunda esok hari.

Chapitre suivant