"Rumah kamu dekat di sini, kalau kamu antar aku nanti kamu pulang terlambat. Karena rumah aku lebih jauh, lebih baik aku pulang sendiri. Kasihan istri kamu."
"Baru kali ini aku tahu dan dengar langsung, seorang yang berhasil merebut hati suami orang lain tapi masih memikirkan istrinya. Hem, andai kamu yang jadi istri aku. Pasti aku bahagia!"
"Kalau begitu segera! Ya sudah, pulang lah. Itu ada taksi, aku pulang duluan ya."
"Oke, hati-hati di jalan."
"Iya, kamu juga ya."
***
"Kamu baru pulang!"
"Hem," jawabnya singkat.
"Ya sudah, kamu makan ya? Aku sudah masakkan makanan kesukaan kamu tadi."
"Iya, nanti." Jawaban Kiano masih singkat.
"Oh iya, beras sudah mulai habis. Stok makanan juga tinggal sedikit."
"Terus!"
"Kamu gajian kan tadi, aku minta uang belanja."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com