Tidak mau kalah dari pihak lawan, Ketua Jing Hao pun langsung menyiapkan Tongkat Bambu Kemala Hijau yang selama ini menjadi senjata pusaka turunan dari para leluhur Partai Pengemis.
Tongkat Bambu Kemala Hijau itu terbuat dari batu kamala yang sangat langka. Kadar kekerasannya tidak perlu diragukan lagi. Di dunia ini, mungkin tidak ada orang yang mampu mematahkannya. Apalagi kalau sampai menghancurkannya.
Kecuali hanya orang yang telah dianugerahi kekuatan istimewa dari Dewa saja, yang mungkin mampu menghancurkannya.
Tongkat pusaka itu sudah berada di depan. Siap untuk menyambut pedang tajam yang membawa hawa kegelapan tersebut.
Baik si Tua Mata Elang maupun Raja Macan Kumbang, keduanya sudah sama-sama menyalurkan hawa murni ke seluruh tubuhnya. Tidak lupa juga, mereka menyalurkan tenaga dalam dengan jumlah besar ke senjatanya masing-masing.
Hal itu bertujuan untuk melindungi senjata mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com