Kedua orang aggota itu menurut. Mereka langsung duduk di kursi yang telah disediakan.
"Apakah kalian minum arak?" tanya Wakil Ketua berbasa-basi.
Kedua anggota itu menganggukkan kepalanya.
"Kalau ingin minum arak, silahkan tuangkan sendiri saja,"
Cara bicara Wakil Ketua tetap kalem. Wajahnya pun terlihat ramah. Seolah-olah saat ini dia memang sedang merasa bahagia.
Dua anggota tersebut kembali menurut. Mereka langsung menyangka arak ke dalam cawannya masing-masing. Keduanya segera meneguk arak. Hanya satu kali teguk, arak itu telah dihabiskan seluruhnya.
"Kapan kalian menemukan mayat Tie Koh dan Hu Meng Yi?" tanya Wakil Ketua mulai bicara ke inti persoalan.
"Kami menemukannya di jalan pinggir hutan, Wakil Ketua," jawab salah seorang anggota.
"Ketika ditemukan, apakah mereka benar-benar telah mati?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com