Srek.
Manik mata Marigold refleks tertuju ke arah suara dari tirai hijau yang tersibak terbuka.
"Tuan Max? Sedang apa anda disini?" ucap Marigold gugup sambil menarik tangannya yang dibebat perban coklat dari genggaman tangan Nolan.
Dua pria di depan Marigold memperhatikan sikapnya yang meremas kedua tangan di dada, dengan pose seolah sedang berdoa. Max merasa cemburu dengan pria lain yang menyentuh Marigold, sedangkan Nolan merasa kecewa karena Marigold cepat-cepat menarik tangannya akibat kepergok orang lain.
"Aku datang untuk menjemput istriku," jawab Max sedikit ketus sambil berjalan lalu berdiri di sisi Marigold yang kosong. Tangan Max langsung bertengger di bahu Marigold, istri ketujuhnya itu.
"Aku sudah selesai kok. Nina mungkin sudah selesai administrasi nya," jawab Marigold sedikit gugup karena merasa dirinya kepergok selingkuh dengan si mantan terindah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com