Kiara
Setelah bekerja, Aku pertama kali pergi membeli beberapa pakaian sebelum naik bus ke lingkungan Ayah. Meskipun sudah hampir jam sembilan, aku harus check in pada Ayah sebelum pulang.
Ketika Aku masuk ke rumah, itu untuk menemukan Ayah di depan TV. "Hei, Ayah," kataku sambil mencium keningnya. "Apakah Kristine sudah pulang?"
"Ya, tapi apa yang kamu lakukan selarut ini? Kamu harus di rumah, "dia menegurku.
Aku meletakkan tas di samping sofa dan duduk. "Aku hanya ingin mampir dan memeriksamu. Bagaimana perasaanmu?"
"Aku baik-baik saja, nona." Mata ayah mengamati wajahku. "Kau terlihat usang. Masih bekerja di tempat terkutuk itu?"
Bahuku sedikit melorot. "Aku sudah melamar di perusahaan lain. Segera setelah Aku menemukan sesuatu yang lain, Aku akan mengundurkan diri."
Relief berkedip di mata Ayah. "Bagus."
Ketukan di pintu membuat kepala Ayah tersentak ke arahnya, lalu dia bangkit, wajahnya berubah muram. "Pergi bersembunyi, gadis," bisiknya. "Buru-buru!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com