"Huh?"
"Bangun. Aku dapat banyak ikan. Ayo makan," ujar bocah bermata hijau yang asing tak asing dalam ingatan Lucifer.
"Uh …." Lucifer mencoba bangun dan tanpa diduga tubuhnya terasa begitu ringan.
"Eh?" Ia melihat jejak telapak tangannya di salju, mengapa kecil sekali? Lucifer terkejut ketika melihat tangannya, kakinya, dan saat meraba wajahnya.
Apa ini?
Kedua tangan mungil ini milik siapa? Tubuh siapa ini?
"Ada apa denganmu? Ayo cepat." Bocah bermata hijau itu meraih lengannya dan menyeretnya pergi.
Wilayah bersalju tadi kini telah berubah menjadi hutan lebat, dengan berbagai jenis tumbuhan roh berwarna-warni. Sebuah tempat yang lagi-lagi tak asing bagi Lucifer,
Bocah bermata hijau membawanya ke pinggir telaga yang jernih.
"Lihat? Aku menangkap banyak ikan." Ia menunjuk pada keranjang sebesar setengah meter yang dipenuhi ikan-ikan montok.
"Aku akan membakarnya dulu, tunggu sebentar."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com