"Yena, kau tidur atau pingsan, Yena?" Bisikan keras Hwa Joon membangunkan gadis itu.
"Ada apa?" Yena menggeliat dan duduk. Karena terlalu kenyang ia jadi tertidur. Perutnya terasa tidak nyaman, terasa sangat begah.
"Baguslah kamu bangun. Aku pikir kamu masih pingsan," ujar Hwa Joon.
"Aku baru saja bangun tadi. Apa kamu tau sejak kapan Lucifer membawaku ke sini?" tanya Yena.
"Dua hari yang lalu. Kamu sudah pingsan selama dua hari."
"Jadi kalian tau kalau Lucifer menculikku?"
Hwa Joon menggosok hidungnya.
"Aku dan gagak itu tau, tapi kami tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa mengikuti Lucifer untuk memastikan kalau kamu baik-baik saja. Dilihat dari ekspresimu sepertinya kamu sama sekali tidak senang dibawa ke sini, ya?"
"Bagaimana mungkin aku senang? Lucifer menculikku. Aku harus pulang bagaimanapun caranya. Tidak tau bagaimana keadaan Ibu sekarang." Yena mengerutkan alisnya memutar otak untuk mencari jalan kabur.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com