Paijo memasukki kawasan desa Nona dan alamatnya pas dengan alamat yang di berikan. Kawasannya hutan dan rumah penduduknya jarang dan banyak pohon karet dan sawit kiri kanan, dan itu membuat Ian menelan salivanya.
"Angket sekali mas, kalau seperti ini aku, tidak mau cuti, lebih baik di rumah saja, itu lebih baik dari pada tidak sama sekali," ucap Toni yang mulai ketakutan.
Ini sepertinya aku tahu lah, ini desa yang berdekatan dengan desa salak kan? Jika kita lewat belakang sawit itu kita bisa ketemu jalan menuju desa salak, apa benar mang Dadang?" tanya Paimin kepada mang Dadang.
"Maafkan mamang, mamang tidak tahu, karena mamang tidak pernah lewat dari jalan motong, bawa ambulan jalan depan dan karena jalan depan juga kami pertama ketemu dengan Narsih dan sampai sekarang." mang Dadang mengatakan hal yang sebenarnya.
"Aku rasa kita salah jalan, tapi alamat ini yang dikasih, apa ibu personalia tidak salah ya?" tanya Dino lagi kepada Paijo.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com