Dino dan yang lainnya masih di jalan menuju Desa Salak, Dino yang membawa mobil merasakan ada yang salah, dia masih memikirkan kenapa bisa jalannya ke jalan yang tadi saat jalan menuju desa sebelumnya.
"Teman-teman, kenapa kita beda jalur. sepertinya kita dikerjain seseorang ini. Coba kalian lihat jalanan yang aku bawa ini," kata Dino pada temannya.
Mamang, Ian, Paijo dan Bono penjahat yang ikut sama dengan mereka melihat ke arah sekitar. Dan benar saja, jalannya berubah.
"Dino, jadi bagaimana ini? Mana mungkin kita kembali ke rumah dukun itu. Ini pasti ulah dukun itu mengacaukan pikiran kamu Dino. Coba tenang dan berdoa dulu," ucap Ian lagi.
"Iya benar, coba kamu berdoa dulu. Jika tidak kita akan ketangkap dia Dino. Aku nggak mau usus dan jantungku di jadikan mainan kunci." Paijo mengusap tengkuknya yang meremang.
Dino berusaha tenang dan berdoa dalam hati, dia tidak mau dukun yang mengambil jasad Narsih berusaha menarik dia dan temannya yang lain kembali ke rumah dukun itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com