Ledakan dan retakan itu demikian cepat, sehingga La Mudu tak sempat menghindar. Tubuhnya langsung terperosok jatuh ke dalam retakan yang dalam itu. Dengan cepat pula La Afi Sangia menghantamkan kakinya sekali lagi dengan keras yang menyebabkan bumi kembali bergetar kuat. Saat kaki yang dipakainya untuk menghentak bumi itu diseret ke dekat kakinya yang satu lagi, retakan bumi yang diciptakannya pun langsung mengatup.
Hupp...!!
Tubuh La Mudu langsung terjepit tanpa menyisakan suara jeritannya sedikit pun. Paduka Sandaka Dana alias La Afia Sangia berdiri berkacak kedua pinggangnya dengan pongahnya dan tertawa terbahak-bahak dan membahana. Suara tawa yang mengandung kekuatan tenaga dalam yang sangat kuat sehingga semua yang ada di sekitar kalangan tarung serentak menutup kedua telinga mereka.
“Si bocah kemarin sore ingin melawanku! Maka rasakan akibatnya, bocah dungu!! Huahahaha....!”serunya, lalu kembali melanjutkan tawanya yang membahanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com