Pendekar Tapak Dewa yang saat itu siap dengan posisi kuda-kuda satu tangan dilipat ke belakang, tak ada kegugupan di wajahnya. Saat kepala plontos Dewa Mbani itu sedepa lagi akan menghantam tubuhnya, hanya dengan hentakan kecil, “Hupp...!!”, tubuhnya dengan cepat dan gesit melenting ke atas, lantas menghantamkan kedua kakinya ke bawah dengan keras, dan tepat mengenai kepala lawanya.
Bumm...!!
Tanpa ampun, kepala Dewa Mbani langsung tertanam dalam bumi hingga lengannya.
Kelihaian dan kedigdayaan sang jawara muda yang dengan enteng memperdayai lawannya itu, membuat semua penonton berdecak kagum dan sekaligus terdiam dengan mulut melongo saat menyaksikan kondisi Dewa Mbani dipermalukan sedemikian rupa. Namun ketika mereka menyaksikan Dewa Mbani sedang berusaha sekuat tenaga menarik keluar kepalanya yang terjepit bumi, tawa mereka pun pecah. Dentuman tetabuhan dan irigan suara serunai yang sempat terhenti, langsung ditabuh lagi dengan gencar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com