Mori mengendarai sepeda listrik yang dipinjamnya dengan santai setelah menemui ayahnya untuk menyapa dan juga mengatakan jika dirinya untuk beberapa hari akan tinggal di istana Idris bersama David dan temannya yang lain. Sebuah kantong plastik putih besar terlihat di keranjang sepeda dan satu kantong plastik lainnya pada bangku di belakang sepeda listrik itu.
Sebuah apel merah yang besar dan manis di tangan kiri digigit Mori dengan santai, melepaskan pegangan tangan dari setang sepeda untuk beberapa menit. Saat memasuki halaman parkir tempat Yandri meninggalkan mobil patroli polisi hutan, barulah Mori memegang setang sepeda listrik.
"Sudah siap?" sapa Mori melihat Yandri baru keluar dari pintu samping bangunan dua lantai yang luas itu.
Di belakang Yandri menyusul Miranda lalu Andika.
"Bisa tepat waktu untuk kembali ternyata anak itu!" Gumam Yandri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com