webnovel

Bibit Kecemburuan

Pertanyaan itu memancing kebekuan pada Hee Young. Wanita itu memelototi wajan anti lengket yang digunakannya untuk membuat omelet.

"Tentu ... tentu saja aku bahagia," jawab Hee Young dengan suara bergetar.

Namun, dua orang itu tahu situasi yang sebenarnya. Jawaban yang sejujurnya. Baik Hee Young dan Arjuna sama-sama terdiam.

Hingga kebisuan di antara mereka dipecahkan oleh suara retakan keras dari wajan. Hee Young memekik. Buru-buru dia mematikan kompor dan menatap nanar penggorengan yang terbelah dia.

"Oh, astaga. Apa yang terjadi?" Hee Young berseru kaget.

Arjuna buru-buru menghampiri area kompor. Dia hanya punya elemen api, jadi tidak mungkin membantu mengatasi situasi dengan mendinginkan panas yang ada.

Mata pria itu melirik ke gagang penggorengan yang masih dipegang Hee Young. Helaan napas berat Arjuna terdengar.

"Sepertinya sarapanmu gagal, Nyonya," ucap pria itu dengan senyum tipis.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant