Sepertinya memang semua sudah menjadi buah ketulusan dari Brenda. Dia yang berharap ketulusan dan cintanya yang murni berbuah manis akhirnya tercapai. Perhatian dan segala hal yang berhubungan dengan keluarga suaminya kini berpihak padanya.
"Ayah, aku akan terima istrimu dengan baik," kata Amanda.
Brenda terkejut dan mengalihkan pandangan ke arah Fabio. Dengan senyum manis Fabio, Brenda menjadi semakin bingung. Perempuan itu masih tak menyangka putri suaminya akan menerima dia secepat itu setelah berbagai penolakan yang terjadi. Bahkan Amanda masih melepaskan bom molotov ke arah ibu tirinya sesaat sebelum debat.
"Baiklah, kita akan gunakan apa yang terjadi sebagai alasan untuk kita bisa bahagia bersama. Ibu, maafkan aku. Aku sudah banyak sekali berprasangka buruk padamu," ujar Amanda.
Perempuan yang begitu naif karena menganggap Brenda akan membuatnya lupa akan ibu kandungannya ternyata tak terbukti. Semua mentah seketika dengan apa yang Brenda tunjukkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com