webnovel

Tredecim

"Kalau gitu aku percaya" Calvin mengikuti nada suara niko yang manja.

Niko berdecak pelan," Ih ayang, aku serius. Jangan di candain gitu napa!" Ucap niko yang membersut dan menjadi sebal karena calvin. Namun, di sisi lain niko hanya bisa tersenyum sembari menutup perasaannya yang bahagia.

"Iya sayang, calvin cuma bercanda kok" Jawab calvin dengan suara yang lembut, calvin mendekatkan wajahnya lalu mengecup pipi kanan niko sembari mengelus rambutnya pelan.

Omelet telurnya sudah matang, calvin langsung memindahkannya ke dalam piring besar yang berwarna putih. Calvin menatanya dan mulai menghiasinya supaya terlihat begitu menarik.

"Mau minum susu?" Tanya calvin, calvin menoleh ke arah niko. Niko yang mendengar kata susu langsung mengangguk cepat.

"Mau" Calvin tersenyum gemas.

"Yang rasa vanila " Kata niko, calvin mengangguk singkat ia bergerak menuju kulkas dan mengambil sekotak susu dengan rasa vanila. Calvin juga mengambil gelas berukuran sedang di rak piring kemudian menuangkan isinya ke dalam gelas.

Setelah semuanya siap calvin mulai membawanya ke meja makan, calvin juga menggendong niko masih dengan posisi koala hug. Calvin menurunkan niko menyuruhnya untuk duduk di kursi makan.

"Gak mau ayang" Niko tak mau melepaskan tangannya dari leher calvin, kakinya juga tidak mau di turunkan. Niko masih mau di gendong sama calvin.

"Duduk sendiri ih, kamu berat tau" Ucap calvin, tanganya menoel hidung niko.

"Berarti aku gendut?" Calvin menggeleng,"Gak, sayang. Maksud aku gak

gitu"Jawab calvin.

" Pokoknya aku gak mau turun" Niko bersikukuh, dan kembali memeluk calvin erat dan enggan melepasnya. Kalau niko sudah begini calvin tak akan bisa menolak, calvin menarik napas kecil bersamaan dengan senyum tipisnya. Calvin menarik kursi dan segera duduk di sana. Calvin juga memangku little babynya sementara itu, niko duduk di pangkuan calvin menghadap ke arah calvin, katanya niko mau menatap wajah calvin sembari menikmati sarapan pagi.

"Calvin suapin" Ucap niko, dia juga senyum-senyum menatap calvin.

Calvin membalas senyum niko tangannya juga ikut mengusap kepala niko dengan sayang, "Makan sendiri ya" Suruh calvin.

"Suapin" Pinta niko, niko kembali mengalungkan tangannya di leher calvin.

"Niko, aku capek sayang. Makan sendiri ya, anak pinter loh" Niko menggeleng.

"Ayo, dimakan. Nanti ke buru dingin" Ujar calvin menyuruh niko untuk segera memakan omeletnya.

"Aku maunya di suapin!" Calvin terdiam, calvin memang suka niko yang manja tapi kalau berlebihan seperti ini, lama-lama calvin juga menyerah.

"Ayanggg" Panggil niko, tak ada jawaban.

"Ayanggg"

"Ih, ayang dengerin coba" Niko menggoyangkan tubuh calvin membuatnya geram.

"Sayang aku lagi capek na, makan sendiri aja kenapa sih. Kamu manja banget dah kayak cewe!" Mendengar suara calvin, niko mendadak ciut. Kedua bola mata niko memerah, ia mencembikkan bibirnya menatap calvin sendu saat calvin mengeraskan suaranya.

"Gak usah bentak- bentakin!!" Kata niko dengan nada suara seperti anak kecil. matanya mulai berkaca sembari menahan isaknya. niko langsung beranjak dari pangkuan calvin dan berganti tempat duduk di sampingnya. Calvin menahan tangan niko namun, niko menampiknya.

"Udah kamu sana, aku bisa sendiri." Calvin menatap wajah niko yang terisak pelan, apa calvin benar membentaknya? Calvin jadi merasa bersalah. Tapi, calvin menjadi bingung karena perubahan sikap niko yang selalu berubah-ubah. Bahkan sikap manjanya niko menurut calvin terlalu over di bandingkan dengan keyla. Terkadang calvin kewalahan untuk meladeni niko dalam mode manjanya.

"Sayang maaf"Calvin berusaha meraih tangan niko kembali.

"Gak usah pegang2 ! Udah sana kamu pergi aja, aku gak mau sama kamu" Ucap niko, niko masih ingin menangis karena mendengar calvin yang tadi membentaknya membuat hatinya sakit.

"Hei, sayang kok nangis" Calvin menjadi khawatir.

"Serah gua" Niko menyeka air matanya

"Niko, jangan gini sayang" Panggil calvin, niko hanya diam saja sehabis menangis dan kembali memakan omelet buatan calvin. Calvin menatap niko yang sengaja mengembungkan kedua pipi di wajahnya. Niko selalu begitu saat di hadapan calvin apalagi saat dia merasa kesal dengan calvin.

"Pipinya jangan di gemesin gitu, aku gigit nanti" Kata calvin, calvin mencoba menarik-narik pipi embul milik niko, dia merasa tak tahan melihatnya.

"Libyy jangan diem aja sayang. Calvin minta maaf udah bentakin kamu"

"Jangan cemberut gitu ih, aku kan jadi gemes"

Niko berkelebat mengarah calvin dengan tatapan yang menghunjam.Calvin yang melihatnya beralih mencubit bibir niko " Ngambeknya kok jadi gemes banget ci" Calvin mencoba merayu niko untuk kembali memaafkanya. Sungguh calvin tak ada maksud begitu dengan little babynya.

"Kamu jahat"

"Kamu bentakin aku"

"Kamu,—" tiba-tiba saja calvin mengecup bibirnya lembut membuat niko kembali mengerjap.

"Kalau ngambek lagi aku cium"Calvin mengecup sekali lagi.

"Ayang, niko gak mau di cium,—"

"Emhh..." Calvin menjilat bibir niko lembut kemudian tersenyum.

"Ih, ayang" Calvin kembali meraup bibir niko.

"Oke, niko gak ngambek lagi" Niko menyerah, calvin tersenyum menang dan beralih mencium pipi niko kanan dan kiri.

"Jangan nangis lagi" Calvin menyeka air matanya, niko mengangguk.

"Yaudah, sini aku suapin" Calvin menyuruh niko untuk duduk kembali di pangkuanya. Niko bersamangat dan terlihat begitu senang. Niko langsung beranjak dan duduk di pangkuan calvin.

"Anak siapa sih ini? suka banget ngambek"Calvin merapikan rambut niko penuh sayang.

"Anak mama anya sama papa darren"Celetuk niko, calvin tersenyum. Niko membuka mulutnya saat calvin menyuapinya.

"Aaa"

"Kalau nanti siang aku kuliah, kamu di rumah aja ya istirahat"

"Hum" Niko mengangguk sembari membuka mulutnya kembali.

"Muachh" Niko mencium bibir calvin sambil senyum.

"Aku sayang calvin banyak"

"Aku juga sayang sama niko banyak-banyak" Balas calvin dan semakin membuat niko ingin berteriak. Calvin juga ingin membalas ciumannya tetapi, dering ponselnya mengalihkan pandangan mereka berdua.

Keyla is Calling?

Calvin langsung mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Calvin membaca nama keyla yang tertera di layar ponselnya. Sebelum mengangkat panggilanya, dia menoleh sekilas ke arah niko yang sedari tadi menatapnya.

"Dari siapa ayang?" Tanya niko yang tampak penasaran. Calvin bergeming sejenak kemudian menjawab pertanyaan niko.

"Keyla" Jawab calvin. Senyum niko memudar, ia beroria dan merasa acuh dengan jawaban calvin. Namun, sebenarnya dari lubuk hatinya yang terdalam tak terlihat begitu senang. Ada perasaan kecil yang menyerang hatinya membuatnya terasa sesak.

Niko masih ingin berduaan dengan calvin. Tapi, niko tau diri kok.

"Bentar yah" Kata calvin, niko mengangguk pelan. Calvin beranjak dan sedikit menjauh dari niko, dia mulai mengangkat telfonnya dari keyla.

"Kenapa sayang?"

"..."

"Eh, bunda. Kirain calvin tadi keyla yang nelpon aku. Ada apa bun?"

"..."

"Keyla di rumah sakit?!"

"..."

"Oke,oke bun. Calvin langsung kesana, makasih bun" Calvin mematikan sambungan telfonnya, dia masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaianya sebentar. Kemudian beralih mengambil jaket serta kunci motornya yang tegantung di dinding. Niko yang masih menegakkan susu berhenti saat melihat calvin terlihat buru-buru.Niko beranjak dan menghampiri calvin di sana.

"Ayang" Panggil niko, calvin tak menoleh sedikit pun dia hanya sibuk mengancing jaketnya.

"Ayang, mau kemana?" Tanya niko.

"Keyla sakit" jawab calvin.

"Sakit apa?"

"Asmanya kambuh" Calvin melangkahkan kakinya menuju pintu

"Asma keyla kambuh" Batin niko. Niko mengikuti langkah calvin yang sudah berdiri di depan pintu.

"Ayang, tunggu"

"..."

Niko membersut. Di setiap calvin mengingat keyla, calvin akan melupakan kehadiran niko.

"Ayang, tunggu dulu. Aku ikut ya" Niko menahan lengan calvin sebelum dirinya membuka pintu. Niko nggak mau kalau sampe nanti calvin berduaan dengan keyla.

"Gak usah. Kamu di apart aja"

"Aku mau jenguk keyla"

"Kamu lagi sakit, mending istirahat di kamar. Kalau kamu sakit, keyla juga sakit, aku yang pusing."mmmmmmm

"Ayang mau ikut, ayang" Niko merengek di hadapan calvin, calvin menepis tangan niko.

"Niko berhenti bersikap manja! Aku capek kalau kamu kaya gini. Keyla itu pacar aku, dan sekarang dia lagi sakit! Jangan gini plis" Calvin khawatir dengan keyla. Tapi, calvin juga kesulitan membagi perasaan dan perhatianya untuk niko dan keyla.

"Kamu jahat" Niko mencembikkan bibirnya, matanya ikut berkaca. Namun, calvin merasa tak perduli yang terpenting sekarang adalah keyla.

"Calvin" Panggil niko, calvin tak menjawab.

"Calvin dengerin aku gak sih?" Niko menarik -narik lengan calvin. Calvin menggertak kasar sembari bernapas berat, dia mengacak rambutnya merasa prustasi. Calvin berhenti melangkah dan langsung berbalik badan, tanpa melakukan jeda calvin langsung beralih menuju bibir merah milik niko dan menghisapnya lebih kasar dari sebelumnya.

Niko menepuk bahu calvin tetapi, calvin tak mau melepaskanya. Calvin menggendong mengangkat tubuh niko membawanya ke ruang tamu. Sesampainya di ruang tamu calvin, menghempasnya dengan kasar di atas sofa. Niko merasakan sakit di bagian punggungnya karena calvin. Kemudian calvin menarik kaos milik niko hingga setengah rabit. Calvin tak memperdulikan keadaan niko yang setengah telanjang, bibir buasnya beralih menekan-nekan nipple milik niko dan berganti mencium, melumat, menjilat, bibir niko.

"Berhenti" Calvin tak mau berhenti. Calvin beralih mencium leher niko dan memberinya tanda kissmark di sana menggigitnya sampai membuat niko menangis.

"Diam!!" Senggak calvin, niko terkesiap dan kembali terdiam sembari menahan isaknya. Niko menatap wajah calvin yang terlihat begitu marah. Kedua bola mata calvin juga berubah berwarna merah, sementara calvin hanya menatap dingin ke arah niko.

Setelah niko terdiam, calvin kembali meraup bibir niko dengan ganas. Niko merasakan bahwa ciuman calvin kali ini tak selembut dari biasanya, calvin lebih bersikap agresif dan terlihat tak perduli dengan niko yang mengerih beberapa kali menahan sakit di setiap permainan dari calvin.

Calvin menangkup wajah niko, mencakar lehernya, mengigit bibir bawahnya hingga mengeluarkan sedikit darah. Calvin terus menciumnya, sementara niko hanya diam saja menahan sakit.

"Calvin... gua minta maaf, calvin... hiks, stop vin" Niko menangis tersedu- sedu dengan air mata yang sangat deras. Niko terus saja meminta calvin untuk berhenti. Tetapi, calvin tak mau mendengarnya apalagi menggubris. Calvin merasa kesal dengan dirinya sendiri dan juga terhadap niko. Calvin tak bisa membagi perasaan sayangnya untuk dua orang sekaligus. Calvin meluapkan semua kemarahan, kekesalan hatinya saat ini terhadap niko.

Dering ponsel mengalihkan atensi calvin yang sedang melakukan aktivitasnya yang mulai mencium nipple milik niko serta menggitnya. Calvin mengambil ponselnya yang berada di dalam saku dan mulai mengangkat telfon tersebut.

"..."

"Calvin masih di jalan bunda"

"..."

"Iya bunda" Calvin memasukan kembali ponselnya dalam saku, calvin menatap niko sejenak sebelum beranjak dari sana. Calvin menutupi tubuh niko menggunakan selimut tebal setelah itu dia pergi meninggalkan dan membiarkan niko yang masih terisak. Bagian tubuhnya banyak mendapatkan cakaran serta bekas kecupan dari calvin yang memerah.

Bersambung...

BL_Misspcreators' thoughts
Chapitre suivant