webnovel

Keajaiban Yang Menyakitkan

"Sebentar kemudian, tiba-tiba gue merasa kayak udah langsung terbangun gitu. Dan gue kembali berada dalam kondisi sadar di mana gue bisa ngerasain berat badan gue lagi. Gue juga bisa ngerasain tanah dan batu-batu di bawah kaki gue, juga dinding tanah dan akar pohon yang ada di sekeliling gue.

"Terus, setelah itu gue buru-buru ngeliat ke atas," lanjut Budi. "Dan gue sempat ngeliat, cahaya putih yang silau banget itu tiba-tiba terbang melesat ke atas dengan gerakan cepat banget, hanya sekedipan mata aja. Terus langsung menghilang begitu aja, tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

"Wow ...." komentar Ale terkagum-kagum.

"Dan setelah itu gue langsung mencoba untuk berdiri, berniat untuk melanjutkan perjalanan pulang. Dan lo tau nggak, apa yang terjadi?" Budi menatap Ale dengan ekspresi misterius namun bersemangat.

Ale menggeleng. "Nggak ...." ucapnya.

Budi tersenyum dan menjawab, "Gue punya dua kaki."

Ale ternganga. Sesaat shock sampai tak bisa berkata-kata.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant