"Bu, kenapa ibu menamparku?"
"Yang aku tampar adalah seorang anak yang tidak berbakti. Kamu membawa batu bata karena berniat membunuh ibumu ini kan?"
Zhao Xiumei terus meluapkan amarah, 'kenapa aku mempunyai anak yang tidak berbakti?'
"Ibu salah paham. Pintu rumah terbuka lebar, jadi aku mengira rumah kami kemasukan maling. Aku membawa batu bata ini untuk berjaga-jaga jika memang rumah ini kemasukan maling. Aku tidak bermaksud mencelakai ibu." Kata Lan Tingyun menjelaskan.
"Dasar anak tidak berbakti! Kamu masih berani berkelit! Sudah beberapa hari kamu tidak pulang mengunjungi ibu, kamu kira ibu sudah mati? Dan sekarang beraninya kamu mengatakan ibu ini maling, katakan barang apa yang ibu curi?" Amarah Zhao Xiumei semakin besar.
"Bu, Tingyun tidak bermaksud seperti yang ibu katakan."
Li Yueru merasa sakit hati melihat suaminya ditampar oleh ibunya sendiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com