webnovel

Gelap Malam dan Cerah Pagi

"Aku hanya ingin memastikan kalau Gereja Malaikat Agung hanya ada di kota besar saja. Kami tidak bisa membiayai pembangunan di kota kecil," ucap Evan, duduk di sofa single sambil kedua mata menatap tajam Gabriel yang terlihat santai dengan duduk menyilangkan kaki.

"Tidak masalah. Kota besar yang kau maksud termasuk dengan kota-kota di wilayah iblis, bukan?" tanya Gabriel, menunjuk arah barat dengan tangan kanan.

Evan mengangguk. Mendengar hal tersebut pada akhirnya Gabriel setujui. Sebenarnya ia hanya membutuhkan satu gereja saja untuk berdiri, itu bisa dijadikan tempat peribadatan agung oleh masyarakat. Namun, ketika Evan mengajukan banyak tempat, tentu Gabriel tidak bisa menolak hal tersebut.

"Apa sebenarnya yang ingin kau cari dari gereja-gereja tersebut?" tanya Evan, penasaran seraya memandang tajam Gabriel.

Pria itu terdiam untuk beberapa saat, terlihat kedua matanya terpejam pelan tepat sebelum ia menjawab pertanyaan Evan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant