webnovel

Antara Guru dan Murid

Mengalahkan para perampok tersebut bukanlah hal sulit bagi Evan. Dengan beberapa kali ayunan pedang, ia bisa melumpuhkan kelima orang perampok yang mencegatnya.

Dua orang terkapar lemas di atas tanah, kondisi mereka tak sadarkan diri setelah menerima dampak langsung dari serangan Evan. Sisa tiga orang lainnya justru mulai berlari meninggalkan tempat tersebut seraya mengabaikan teman mereka.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Evan.

Pemuda itu segera menyarungkan pedang hitamnya, tubuhnya mulai berputar dengan pelan untuk melihat ketiga remaja yang berlindung tepat di belakang punggungnya.

Mereka mengangguk secara serentak, Evan tersenyum lebar melihat respon mereka. Di antara ketiganya, Vilas yang paling merasa kagum dengan kemampuan berpedang Evan.

Tidak ada serangan yang mengancam Evan, kelima perampok dibuat tak berdaya hanya karena tidak mampu mengimbangi kemampuan berpedang Evan. Yang paling membuatnya takjub adalah pedang hitam milik Evan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant