"Mas, nanti kalua pulang nitip martabak ya," kata Lina kepada Irwan yang sudah siap untuk bekerja ke kantor.
"Iya. Sayang," sahut Irwan yang masih memakai sepatu.
"Terima kasih."
Cup…
Lina memeluk suaminya dan mencium pipinya. Irwan pun membalas pelukan tersebut dan mencium kening Lina sebelum berangkat bekerja. Mereka nampak sangat bahagia dengan kehidupan sederhana seperti itu.
"Mas berangkat dulu ya," pamit Irwan kepada Lina.
"Iya mas. Hati-hati ya," sahut Lina dengan melambaikan tangannya saat mobil yang di tumpangi Irwan mulai keluar dari garasi rumahnya.
Lina kembali masuk kedalam rumah saat mobil Irwan telah hilang dari penglihatannya. Lina mengambil dompet untuk belanja sayur. Ia kembali keluar dan bertemu dengan ibu-ibu kompleks yang juga belanja. Akan tetapi hal yang sama seperti sebelumnya terjadi. Lina menjadi bahan pembicaraan tetangganya.
"Mbak lina belanja juga?" tanya tetangga yang basa-basi melihat kedatangan Lina.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com