"Bagaimana bisa mereka merubah jadwal begitu saja," gumam Luna.
"Aku wawancara dengan keadaan seperti ini," Keluh Luna di dalam kamarnya.
Luna berdiri dan mulai menyiapkan segala sesuatu yang akan dia bawa esok hari. Walaupun dia belum menemukan tiket pesawatnya. Luna berjalan kesana kemari dengan pelan dan hati-hati.
"Lun, Lo harus bisa. Lo harus buktikan bahwa Lo bisa berhasil seperti kakak Lo," kata Luna pada dirinya sendiri.
Brukk....
Setumpuk buku terjatuh saat Luna tidak bisa menjaga keseimbangannya. Suara itu terdengar hingga lantai bawah. Johan yang habis melakukan sholat malam mendengar suara itu. tanpa berfikir panjang Johan segera menaiki anak tangga dan berdiri di depan kamar Luna.
"Suaranya dari sini nggak sih," gumam Johan saat berdiri di depan kamar Luna. Dia ragu untuk mengetuk pintu kamar Luna atau tidak.
"Jangan-jangan bukan Luna!" batin Johan dan segera berbalik untuk kembali ke kamarnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com