webnovel

NIAR: Bayangan Vian

NIAR: Bayangan Vian

Adapun semua sikap manis dan hangat dokter Asta. Justru membuat ku semakin merindukan mas Vian. Jujur pula harus ku akui. Aku semakin risih dengan semua perhatiannya. Tapi ya memang dasar aku yang bodoh. Hingga detik ini, aku belum menemukan cara untuk membuat dokter itu berhenti.

Hemp!

"Ibu! Ayah! Vina!" Panggil ku seraya mengetuk pintu rumah orang tua suami ku.

Ya. Ku putuskan hari ini untuk mengunjungi keluarga mas Vian. Setelah berhari-hari lamanya aku belum menjumpai mereka. Dan juga sebab semua perlakuan dokter Asta. Aku akan menginap di rumah mas Vian hari ini. Semata untuk membuat ku terus tersadar. Bahwa aku adalah istri orang! Dan agar hati ku ini tidak goyah!

"Ya! Sebentar" Jawab ibu dengan kerasnya. Lalu lekas ia membuka pintu rumah ini. Menyambut ku. "Oh! Niar!"

"Ibu!" Panggilku seraya memeluk ibu mas Vian.

Ku cium aroma tubuh ibu. Yang tak berbeda dengan aroma tubuh mas Vian.

Hemp.... Leganya! Jadi makin rindu mas Vian aku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant