Beberapa saudara masih berebutan makanan, termasuk anjing kecil yang cemburu pada robot An zi yang tampak bodoh dan polos.
Dan disini, Qi Yan juga ikut bergabung. Berusaha tertawa dan meramaikan suasana bersama dengan yang lainnya.
Meskipun tidak ada yang menghiraukannya, Qi Yan tetap bersikap normal. Bahkan ketika melihat Lu An mau membereskan piring dan sumpit, dia dengan cepat berdiri dan ikut membantu.
"An An, bagaimana caranya kau melakukannya. Kenapa semua orang sangat menyukaimu?" Qi Yan bertanya dengan penasaran.
Lu An tampak kebingungan, lalu dia menjawab, "Aku tidak berbuat apa-apa. Apakah mereka semua menyukaiku? Kalau begitu mungkin karena aku sangat menyukai mereka!"
Setelah mengatakan hal itu, Lu An melihat ke arah para kakaknya. Lengkungan sudut bibirnya seolah tidak bisa menyembunyikan rasa sayang.
Di sampingnya, Qi Yan seolah tertawa ringan. Dan dia berbicara dalam hati, "Heh, munafik!"
...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com