Jam istirahat tadi dia belum sempat makan siang, malah harus mengasah otak dengan keras. Adik busuknya ini pasti sangat lapar!
Kakak kelima jelas-jelas sangat khawatir, tapi dia masih saja menggunakan ekspresi jutek andalannya.
Adiknya langsung girang dan melahap habis bakpao yang diulurkan oleh kakaknya, "Nyam-Nyam" Ia mengunyah dengan gigitan besar sambil tersenyum dengan manis dan berkata, "Enak sekali, terima kasih kakak!"
Mata membentuk bulan sabit karena tersenyum kelewat manis. Kakaknya jadi heran, itu kan hanya sebuah bakpao, kenapa dia bisa sebahagia itu memakannya.
Seenak apapun juga 1000% tidak bisa dibandingkan dengan sarapan yang kau buat!, Lu Xingran berkata dalam hati.
"Kenapa membiarkannya mengambil soal baru. Jelas-jelas kau sudah menang!" Lu Xingran akhirnya bertanya.
Kakak kelima tidak terlalu senang. Dia takut jika adiknya justru akan dijebak orang lain.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com