'Aku… Aku tidak mau!'
Adik itu lagi menolak sebuah ajakan untuk bertemu dengan adiknya itu.
Lu Xingran tiba-tiba semakin kesal. Masih dengan wajah cemberut ia membalas, [Besok aku mau ke sekolah untuk presensi. Setelah itu aku mau menyelesaikan desainku yang terakhir. Aku tidak ada waktu.]
[Ah begitu? Kalau begitu tunggu kakak dan adik itu bertemu ya. Setelah itu aku akan langsung menemuimu. Oke?]
Rupanya Kakak keempat sama sekali tidak sadar dengan perubahan suasana hati adiknya itu di seberang sana, sehingga dengan ringan ia membalas pesannya seperti itu.
Adik kelima makin kesal dibuatnya. Lengkap sudah hari kekesalannya hari ini.
'Bagaimana lagi, ya sudah!'
'Semuanya hanya peduli dengan adik itu saja! Adik menyebalkan' Gerutunya.
Sambil memandangi langit-langit kamarnya, mata pemuda itu perlahan berkaca-kaca. Baru kali ini dia sadar bahwa dirinya bisa selemah ini. Akhirnya pertahanannya runtuh juga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com