webnovel

Audisi

Éditeur: Wave Literature

"Kecuali kamu tidak ingin hidup lagi, siapa yang berani melawan Miao Ke'er!"

"Bahkan jika terpilih, Miao Ke'er sudah kehilangan muka tadi. Apa dia bisa memiliki kehidupan yang baik?"

Orang-orang di sekeliling sibuk bergosip. Bahkan masing-masing sedikit ketakutan karena terpengaruh oleh hal ini.

Miao Ke'er tidak bisa menahan kegembiraannya dan matanya melemparkan tatapan menghina ke Lu An dan Xiang Quqi.

Setelah sekian lama masih belum terlihat orang yang mau maju, Xiang Quqi berkata dengan nada simpatik, "Maaf Bos Lu, aku sudah merepotkanmu dengan audisi ini. Aku khawatir pemeran utama wanita ini hanya..."

"Aku!"

Tiba-tiba ada suara yang sangat keras. Seorang gadis dengan gaun abu-abu yang sederhana berdiri disana. Dengan kepalan tangan di sisinya. Tidak sulit untuk melihat bahwa dia sebenarnya sedikit gugup, tetapi posturnya tegak, tenang dan percaya diri.

Sedikit kotoran terlihat di wajah putihnya. Matanya yang hitam berkilau, cerah dan jernih. Gadis itu lalu berkata dengan tenang, "Aku ingin mencalonkan diri sebagai protagonis wanita!"

Wow! Keberaniannya layak dipuji!

Mata-mata terkejut melihat ke atas, dan banyak orang mengacungkan jempol pada gadis itu.

Miao Ke'er mulai merasa sangat terganggu. 

--------------------------------------------

Setelah seleksi pemeran utama, audisi selanjutnya berjalan dengan tertib. Tak disangka, para kru ternyata tidak menginginkan artis seperti Miao Ke'er dan memilih amatir yang tidak dikenal.

Sekelompok besar aktor amatir ini tampaknya melihat adanya harapan dan suasananya jadi lebih meriah!

Lu An duduk di sebelah Xiang Quqi di kursi juri. Dia memegang buku catatan dan sebuah pena di tangannya. Setiap kali seseorang datang untuk tampil, dia menuliskan nama mereka.

Lu Xiao duduk di sebelahnya dengan mata tajam dan wajah yang serius, dan di dalam hatinya berkata, "Putri kecilku yang sangat baik~"

Lalu tak jauh dari sana, seseorang dengan wajah yang tampak tak berekspresi turut mengikuti semua kejadian itu. Dia begitu bangga dengan semua yang dilakukan adik perempuannya.

"Adikku, kau benar-benar imut!" bisiknya pelan. 

Orang pertama yang tampil adalah seorang gadis yang berusia sekitar lima belas sampai enam belas tahun. Gadis kecil itu mengenakan gaun kuno berwarna hijau zamrud. Audisinya adalah sebagai seorang pelayan saat Luo Mingshi kembali ke ibu kota. Bentuk tubuh gadis ini sangat cocok, hanya saja dia memiliki riasan tebal di wajahnya.

Setelah penampilan itu, Xiang Quqi merasa tidak puas, jadi dia meminta orang itu untuk turun.

"Tunggu!"

Lu An menghentikan gadis itu. Mata gelap gadis kecil itu sudah berlinang air mata. Dia menatap Lu An dengan tatapan bingung.

Xiang Quqi dan orang-orang lainnya tidak mengerti mengapa Lu An memanggil kembali si gadis. Gadis ini jelas tidak memiliki karakteristik khusus. Gerakannya kaku, pengucapan dialognya sangat dingin, dan sama sekali tidak memberikan kesan apapun. Terlebih lagi ini hanyalah peran kecil.

Lu An berkata dengan sedikit senyum, "Hapus semua riasan di wajahmu, ambil napas dalam-dalam, lalu ucapkan dialog yang paling ingin kamu ungkapkan."

"Oh, oh!" Gadis kecil itu buru-buru mengikutinya.

Dia pikir sudah tidak akan ada kesempatan lagi, tetapi dia tiba-tiba dipanggil lagi. Jangankan menghapus riasan, jika harus menghilangkan kulit kepala pun pasti akan dilakukan!

Gadis kecil itu dengan cepat mengambil kertas penghapus riasan dan menyeka wajahnya dengan cepat. Kemudian mencucinya dua kali dengan air yang telah disiapkan kru. Dia menarik nafas dalam-dalam seperti kata Lu An, dan langsung berkata dengan mata besar menatap langit, "Nona, apa kamu akan menerbangkan layang-layang?"

Dia memiliki suara yang sangat renyah, mungkin karena wanita dalam dialog ini terlalu nakal dan dia jadi menakuti gadis kecil itu. Tubuh gadis kecil itu kaku. Tangan kecilnya gemetar karena gugup, bibirnya tertutup rapat, wajah mungilnya pucat, dia sedikit ketakutan, dan matanya berair!

Terlihat seperti ingin membujuk tetapi tidak berani membujuk. Dibandingkan dengan penampilannya yang kaku tadi, saat ini dia seperti orang lain yang sama sekali berbeda!

Chapitre suivant