Ternyata orang yang berada di belakang Stefani adalah Satpam penjaga pintu utama depan, Pak Agus.
Dia hanya melihat Stefani, yang di dalam ruangan sendiri. Karena tenggorokannya sedang sakit, dia tidak bisa berteriak memanggilnya.
Stefani memesan taxi online, namun tak kunjung datang juga.
"Aduh, Uda mau jam 06, nyasar kemana sih taxinya… " Stefani duduk tepi taman-taman yang ada di sekitaran depan Perusahaan.
Melihat ke kanan dan ke kiri mobil yang akan berhenti di depannya. Sedikit kesal Dia melempar kerikil kerikil kecil ke jalan raya.
Sambil beberapa kali mendengus. Menghela nafas panjang, mengatur ritme nafasnya yang tidak teratur karena terlalu lelah untuk hari ini.
Super sekian lamanya dia menunggu taksi namun tak datang juga. Akhirnya dia mulai berjalan sedikit demi sedikit lewat tepian jalan raya.
Menendang botol ataupun kerikil yang menghalangi jalannya, ingin meluapkan kekesalan hari ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com