Dia tersenyum aneh mengawali pertemuan mereka. "Aku penasaran kenapa wajahmu begitu tegang saat melihat diriku anak buahku?" Dia tertawa mengakhiri kalimatnya.
"Aku tidak menyangka kalau kita benar-benar bertemu di sini," ujarnya tertawa lagi. Berusaha untuk santai, sesantai mungkin.
"Anggap saja pertemuan ini adalah untuk dua teman lama yang sudah tidak pernah bertemu, jadi santai saja." Kembali menepuk pundak Mr. Tonny, dia melirik ke belakang. Mencoba untuk mencuri pandangan dengan gadis yang ada di belakang punggungnya.
"Aku dengar kau menikah kemarin," ucapnya. "Dia adalah istri barumu?" tanyanya lagi. Mencoba untuk menarik tangan Rumi, tetapi Mr. Tonny menahannya. Memukul tangan pria itu, agar tidak lancang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com