webnovel

Ketika Pacar dan Mantan akur

"Udah dong marahnya,aku minta maaf ya.Gak baik tahu kalau terlalu lama marahan sama oranglain apalagi sama pacar"

"Gimana aku gak marah,kamu selalu aja ngulangin kesalahan.Dan aku udah sering maafin kamu, sekarang aku udah capek sama kamu.Lebih baik kamu fokus aja sama sahabat kamu itu"

Lalu Rizam pun langsung kebingungan dan dia merasa jika Nafsya tak ingin mempertahankannya lagi.

"Oke,sekali lagi aku minta maaf.Gini aja deh,kita terus terang aja ya.Kamu masih mau mempertahankan hubungan kita atau enggak?"

"Zam,aku bingung.Lebih baik untuk sementara waktu,kita jangan komunikasi dulu ya"

Kemudian Nafsya pun langsung meninggalkan Rizam.Saat beberapa jam kemudian,pembagian kelas pun sudah selesai.Nafsya pun dibuat semakin terkejut karena dia sekelas dengan Wilian dan juga Zevin,namun dia kembali merasa tenang karena ada Rizam dikelasnya.

Hingga akhirnya tibalah waktunya istirahat,lalu Rizam pun langsung mendekati Nafsya, namun Nafsya langsung pergi keluar dari Kelas.Lalu Nafsya langsung berdiam di Balkon yang berada tepat didepan kelasnya.

Tiba - tiba Wilian langsung berada disampingnya Nafsya lalu berbicara,

"Hai,gimana kabarnya?"

"Baik"

"Aku minta maaf ya,aku salah karena udah mutusin kamu karena aku gak bisa membela kamu"

"Lupain aja"

"Kamu masih marah ya?"

Nafsya pun langsung pergi meninggalkan Wilian,namun disaat Nafsya sedang berjalan tiba - tiba Nafsya langsung dihadang oleh Zevin.

"Aku gak nyangka kita bisa satu sekolah lagi"

"Jangan macem - macem!atau aku akan melaporkannya kepada guru"

Zevin langsung memegang pundaknya Nafsya lalu mendorongnya pelan - pelan hingga mengenai tembok.

"Zevin tolong lepasin aku!atau aku akan berteriak?

Tiba - tiba Rizam yang melihatnya bergegas untuk mendekati Nafsya,namun Wilian lebih dahulu datang lalu berbicara kepada Zevin,

"Lepasin dia!kamu gak boleh macem - macem sama perempuan.Ingat!ini sekolah,apakah kamu mau dikeluarin dari sekolah?"

Mendengar kata tersebut Zevin langsung melepaskan Nafsya karena dia ingat pesan Ayah dan Ibunya untuk tidak mengecewakannya lagi.Setelah itu,dia langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kamu gak apa - apa kan?"

"Gak apa - apa,makasih ya"

Kemudian Nafsya pun langsung pergi meninggalkan Wilian.Lalu Rizam pun langsung menghampirinya,

"Bro,makasih udah nolongin dia"

"Santai aja kali,lagian aku juga udah kenal dia waktu di SD.Kenalin,nama aku Wilian"

"Ouh udah kenal dari lama ya.Salam kenal,namaku Rizam"

"Lebih tepatnya dulu aku pernah pacaran sama dia"

"Ouh berarti kamu ya orang yang pernah dia ceritain ke aku"

"Sebentar,kok dia bisa cerita tentang masa lalunya ke kamu?.Apa kamu pacaran sama dia?"

"Iya,aku pacaran sama dia.Cuman hubungan kita akhir - akhir ini kurang baik karena aku terlalu dekat dengan sahabat perempuanku"

"Semangat bro,aku yakin kamu bisa pertahanin hubungan kalian.Tenang aja,aku gak akan ngeganggu hubungan kalian,mungkin kamu lebih cocok dari pada aku"

"Makasih ya,tapi aku boleh minta tolong sama kamu gak?maaf nih baru aja kenalan,udah langsung ngerepotin"

"Boleh kok,kalau aku sanggup pasti aku bantu.Santai aja kali,sekarangkan kita sudah berteman"

"Cowok yang tadi itu namanya Zevin,dia selalu saja berusaha untuk memperkosa Nafsya.Jadi selama hubungan aku belum membaik,kamu mau kan jagain dia?"

"Tentu saja aku mau,nanti aku bantu bicara deh sama dia"

"Waah kamu baik banget,tapi apa kamu gak merasa cemburu?"

"Awalnya aku emang mau ngajak balikan tapi setelah aku tahu kamu itu pacarnya,jadi aku coba buat ikhlas melepaskan dia.Mungkin dia lebih bahagia sama kamu"

"Sekali lagi,makasih bro.Sebagai ucapan terimakasihnya,aku traktir kamu makan dikantin"

"Wah mantap ditraktir.Yaudah,ayo kita ke Kantin!"

Kemudian mereka berdua langsung menuju ke Kantin,saat beberapa lama kemudian mereka pun sudah selesai makan,lalu mereka langsung menuju ke Kelas.Nafsya yang melihat Rizam sangat akrab dengan mantannya pun langsung bingung karena dia tak menyangka hal itu akan terjadi.

Saat beberapa jam kemudian,akhirnya kegiatan pembelajaran pun selesai.Sementara itu,Argani dan Para anggota geng motornya kini sudah bebas dari Penjara,lalu Argani pun langsung berbicara

"Guys,sesuai dengan apa yang kita bicarakan waktu masih dalam penjara.Ini adalah waktunya kita untuk membalaskan dendam kita kepada Zevin"

"Baiklah,kalau begitu bagaimana jika kita cari dia sekarang?" tanya salah satu anggota

"Ayo kita berangkat!" ajak Argani

Kemudian Argani dan seluruh anggotanya langsung mengendarai motornya masing - masing dan mulai berkonvoi keliling Kota.Saat beberapa lama mereka berkonvoi,tiba - tiba Argani melihat Zevin yang sedang berada didalam Mobil dengan dijaga oleh dua Bodyguard.

"Guys,lihatlah kesana!" tutur Argani sambil menunjuk Mobilnya Zevin

"Ayo kita cegat Mobilnya!" respon salah satu anggota

Kemudian mereka pun langsung mengendarai Motornya lagi,hingga akhirnya mereka berhasil menghadang Mobilnya Zevin.

"Zevin,ayo keluar!atau kami akan pecahkan kacanya?"

"Sesuai perintah Bos,tuan muda sebaiknya diam saja didalam.Biarkan kami yang mengurus mereka" tutur salah satu Bodyguardnya

Zevin hanya meresponnya dengan anggukan,lalu kedua Bodyguardnya langsung mendekati mereka.

"Maaf,sebaiknya kalian jangan mengganggu tuan kami.Dia sudah tak punya urusan lagi dengan kalian" tutur salah satu Bodyguardnya

"TAPI KAMI PUNYA URUSAN DENGAN DIA" sentak Argani

"Sebaiknya kalian pergi saja,jika tak ingin kami laporkan kepada pihak kepolisian"

Karena mereka takut masuk ke dalam Penjara lagi,lalu Argani langsung mengisyaratkan kepada Para anggotanya untuk pergi.Setelah itu,Mobilnya Zevin langsung melaju kembali.

Sementara itu,Para anggota geng motor tersebut sudah sampai di Basecamp.

"ARRRGH,BAGAIMANA CARANYA AGAR KITA BALAS DENDAM KEPADA ZEVIN" Sentak Argani

Para anggotanya hanya bisa diam saja,karena tak tahu apa yang harus dilakukan.Tetapi tiba - tiba salah satu dari mereka langsung berbicara,

"Aku punya ide,bagaimana jika kita menyelusup ke rumahnya ketika tengah malam?lalu kita bawa dia ke Basecamp"

"Ide yang sangat bagus sekali,tetapi apakah kau yakin jika ide ini akan berhasil?" respon Argani yang diakhiri dengan pertanyaan

"Aku yakin jika kita bekerjasama pasti akan berhasil"

"Yasudah,gak ada salahnya kita mencoba" respon Argani

"Tapi kita tak tahu dimana keberadaan rumahnya Zevin" tutur anggota yang lainnya

"Itu tak jadi masalah,lebih baik kita berpencar untuk mencari rumahnya.Aku hafal plat nomor mobilnya" respon salah satu anggota yang memiliki ide

Kemudian mereka langsung mengendarai motornya lagi,saat beberapa lama mereka berkeliling.

Chapitre suivant