Karena sibuk dengan masalah ini kami sampai lupa makan, sampai Adik mengajak kami untuk makan. Dia heran kenapa kami terlihat cemas, kami tidak memberitahunya tapi Mamah mengatakan agar dia tidak boleh bertemu dengan orang yang selalu di gambarnya.
"Kenapa Mah?" tanyanya.
"Karena dia jahat," ucap Mamah.
"Sekarang kita makan saja dan nanti kita bicarakan lagi," ucap Ayah.
Saat makan kami suasana terasa bening yang biasanya hangat, mungkin karena kami sekarang sedang khawatir. Selesai makan aku mengajak Adik untuk mengontrol, dan aku bertanya apa yang terjadi saat dia kejang di rumah Nenek. Dan dia menceritakan kalau saat itu dia sedang duduk menonton TV, tiba-tiba ada yang menghampiri dari belakang dia kita itu Nenek ternyata bukan. Yang menghampirinya adalah Perempuan yang sering dia gambar, dia memegang pipi Adik dan menatap matanya, Adik melihat sebuah ruangan yang penuh dengan tengkorak dan seketika itu badannya kejang dan dia tidak ingat apa-apa lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com