Keesokannya aku menunggu Ana di Kampus untuk menanyakan kepada temannya apakah dia sudah mengetahui keberadaan Pak Amir, tidak lama Ana datang aku memintanya untuk menghubungi Temannya.
"An coba hubungi Teman kamu, apa dia sudah menemukan keberadaan orang itu?" tanyaku.
"Oke aku akan telepon dia," Ana meneleponnya.
Setelah Ana meneleponnya ternyata dia tidak bisa menemukan Pak Amir, karena tidak ada data apa pun seperti alamat dan lainnya. Saat Temannya mencari dengan foto Pak Amir juga tetap tidak ketemu, aku bingung harus mencari ke mana. Salah satu cara untuk mengetahui orang itu di mana adalah dengan bertanya kepada Ibu Kantin, tapi aku yakin dia tidak akan memberitahu walau dia tahu, kalaupun dia memberitahu kami pasti dia akan meminta imbalan untuk bebas, aku menelepon Ari dan memberitahu.
"Halo, kamu sedang di mana?" tanyaku.
"Aku sedang di bengkel, memangnya kenapa?" dia balik bertanya.
"Teman Ana ternyata tidak bisa menemukan orang itu," aku memberitahunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com