webnovel

Mulai Kerja

Sementara itu Haji Somad setelah dari Kantor Polisi kemarin, beliau langsung ikut menemani dua sopirnya untuk mengantarkan barang dagangannya ke Jember dan Banyuwangi.

Dan setelah kepergian Ronggo dan teman-temannya dari pesantren, santri yang tadi menemui Ronggo itu langsung menelpon Haji Somad guna melaporkan tentang tamu-tamu aneh yang baru saja pergi itu.

Betapa kagetnya Haji Somad begitu mendengar kalau para perampok yang di temui nya kemarin telah datang ke pesantrennya.

"Sekarang mereka kemana?" Tanya Haji Somad pada santri itu.

"Baru saja pergi Pak" jawab santri.

"Cepat susul, terus nanti berikan telpon mu biar aku yang ngomong langsung," pinta Haji Somad.

Santri itu pun langsung ambil motor dan langsung bergegas menyusul Ronggo dan kawan-kawan.

Nampak dari kejauhan Ronggo dan kawan-kawannya sedang berjalan beriringan, dengan sigapnya santri tersebut langsung menyusul dan segera memberhentikan mereka.

"Mas, Mas, Berhenti, ini Haji Somad mau ngomong," ucap santri itu sambil memberikan ponselnya.

"Halo, Assalamu'alaikum," sapa Haji Somad.

"Wassalamualaikum," jawab Ronggo masih dengan jawaban yang kurang pas.

"Maaf ya Mas Ronggo.. saya masih dalam perjalanan mau kesitu, tolong tunggu saya di pesantren, ya kira-kira nanti sore saya datang, sekarang masih di Banyuwangi," terang Haji Somad pada Ronggo.

"Iya Pak," jawab Ronggo dengan singkat.

"Ya udah, terimakasih, tolong telponnya berikan ke santri itu tadi," pinta Haji Somad.

Dan Ronggo pun langsung memberikan telponnya ke santri tadi.

"Halo Ihsan, aku minta tolong ke kamu ajak mereka itu ke pesantren dan tempat kan mereka di rumah untuk tamu," tutur Haji Somad.

"Iya Pak Haji, saya laksanakan," balas santri yang bernama Ihsan itu.

Setelah itu Ihsan pun langsung mengajak mereka semua balik lagi ke pesantren dan menempatkan mereka seperti yang dipesankan Haji Somad tadi.

Sementara itu Haji Somad terlihat sedang menelpon ustadz Arifin untuk memberi tahu tentang kedatangan tamu-tamunya tersebut.

Ustadz Arifin adalah ustadz yang dipercaya mengajar di pesantren miliknya itu.

"Jadi gini tadz, sebelum saya datang tolong layani mereka dulu, harap dimaklumi mereka mantan preman yang mulai sadar," terang Haji Somad.

"Iya Pak Haji, bisa dimengerti, InsyaAllah akan saya laksanakan amanat Bapak dengan sebaik-baik mungkin," jawab ustadz Arifin.

Dan Akhirnya tinggallah Ronggo dan teman-temannya di dalam pesantren, mereka ditempatkan di dalam rumah yang dikhususkan untuk menerima para tamu.

Waktu masih menunjukan pukul sebelas siang, sedangkan Haji Somad datangnya sekitar pukul enam sore atau Maghrib.

Setengah hari lebih mereka menunggu datangnya Haji Somad, dan selama itu mereka cuma berada di dalam rumah khusus tamu tersebut, tanpa terlihat keluar.

Kadang mereka terlihat memperhatikan para santri yang berlalu lalang melakukan aktivitas belajar mereka dari jendela rumah.

Setelah petang, akhirnya terdengarlah suara mobil Haji Somad datang, dan nampak langsung dimasukkan kedalam bagasi yang berada di dekat rumah tamu tempat tinggalnya Ronggo dan kawan-kawannya itu.

Haji Somad pun langsung turun dari mobil, dan begitu tau sang pemilik pesantren itu datang, nampak para santri pada mendekat dan berdiri berjajar menyambut beliau.

"Assalamu'alaikum," ucap Haji Somad.

"Waalaikumsalam ..." jawab para santri sambil mendekat, lalu mereka langsung berebut untuk menyalami Haji Somad.

Sedangkan Ronggo dan kawan-kawannya terlihat hanya memperhatikan semua itu dari teras rumah, mereka sangat tertegun dengan sikap para santri itu dalam menyambut kedatangan orang yang telah mengundangnya itu.

Setidaknya apa yang dilihat oleh Ronggo dan kawan-kawannya itu sedikit memberi pengajaran tentang tata cara menjawab salam dan bersalaman dengan Haji Somad.

Setelah selesai menyalami para santri Haji Somad pun segera mengucapkan salam kepada Ronggo dan kawan-kawannya tersebut.

"Assalamu'alaikum ..." ucap Haji Somad.

Karena telah melihat dan mendengar cara menjawab salam dan caranya bersalaman dengan Haji Somad, mereka pun langsung mempraktikkan.

"Waalaikumsalam ..." jawab mereka dengan kompaknya.

Haji Somad pun langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan mereka.

Karena telah melihat caranya bersalaman dengan Haji Somad, mereka pun nampak langsung mempraktikkannya.

Mereka pun nampak berebut menyalami dan mencium tangan Haji Somad.

Melihat itu semua dalam hati Haji Somad nampak sangat bersyukur.

'Alhamdulillah ya Alloh .... semoga engkau selalu membimbing mereka kejalan yang engkau ridhoi, Amin ....'

Doa Haji Somad untuk Ronggo dan kawan-kawannya dalam hati.

Sementara itu ketika baru saja Haji Somad mau mengajak bicara dengan mereka, tiba-tiba terdengar suara adzan maghrib.

"Itu sudah adzan, saatnya kita untuk ambil wudhu dan melakukan sholat," ucap Haji Somad.

Setelah itu Haji Somad pun segera berdiri dan langsung ambil wudhu.

Sedangkan Ronggo dan kawan-kawannya itu, meski tidak merasa diajak namun ternyata hati mereka cukup tergerak untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh Haji Somad.

Mereka pun bergegas berjalan mengikuti langkah beliau sampai ke tempat wudhu,

dan Haji Somad membiarkan mereka tanpa mengomentari sedikitpun.

Termasuk dengan cara mereka menirukan Haji Somad berwudlu dan pakaian yang mereka gunakan ketika hendak ikut melakukan sholat.

Karena pakaian yang mereka gunakan pun sebenarnya sangat jauh dari nilai keabsahan orang yang melakukan sholat.

Karena ada dari mereka yang cuma pakai celana pendek, ada yang pakai celana panjang tapi jebol-jebol dan seterusnya.

Setelah selesai sholat berjamaah para santri pun langsung mengaji di serambi Masjid, sedangkan Haji Somad langsung mengajak para tamunya itu masuk lagi ke dalam rumah.

Setelah berada di dalam rumah nampak salah satu dari mereka bertanya kepada Haji Somad.

"Pak Haji, jadi kita disini mau kerja apa?" Ucap nya bertanya.

"Kira-kira kalian pengennya mau kerja apa?" Balas Haji Somad balik bertanya.

"Apa saja lah Pak Haji yang penting bisa dapat duit," jawab nya dengan jujur.

Mendengar jawaban tamunya tersebut Haji Somad nampak tersenyum.

"Gini, ada dua kelompok jenis pekerjaan yang akan kalian kerjakan, dan hendaknya kalian pun membagi diri kalian jadi dua kelompok tugas juga," terang Haji Somad.

"Dua kelompok pekerjaan dan dua kelompok tugas bagaimana maksudnya Pak Haji?" Tanya mereka karena terlihat masih belum mengerti dengan ucapan Haji Somad tersebut.

"Kelompok pekerjaan yang pertama adalah menyapu masjid, halaman masjid dan menata sandalnya para santri dan tamu, kelompok yang kedua yaitu membersihkan tempat wudhu, tempat mandi dan toilet," terang Haji Somad.

"Cara kerjanya nanti tiap satu minggu sekali ganti posisi, gimana paham?" tanya Haji Somad.

"Paham ...." jawab mereka dengan kompaknya.

"Terus gajinya berapa Pak Haji?" tanya mereka.

"Dua juta setengah untuk tiap anak, plus makan gratis dan sabun gratis," imbuh Haji Somad menjelaskan.

"Oke Pak Haji sepakat," jawab Ronggo sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman sebagai bentuk kesepakatan bersama.

"Kapan mulainya kerja?" Tanya mereka.

"Besok pagi dah bisa," jawab Haji Somad.

Bersambung.

Chapitre suivant