Pintu lift menutup begitu Mia memalingkan kepalanya, namun suara orang-orang yang mengobrol di dalamnya masih terdengar samar-samar.
Napas Mia memburu, dan dia membeku di tempat selama beberapa saat. Begitu bisa bereaksi, dia segera menaiki tangga dengan cepat dan berlari ke lantai atas tanpa menunggu lift berikutnya.
Begitu Mia membuka ruangannya, ponselnya berdering. Mia melangkah maju dan mengambilnya, lalu melihat bahwa panggilan itu dari Petra.
Mia tidak langsung mengangkatnya, namun hanya memandangi peneleponnya. Napasnya kian memburu.
Dering telepon berhenti. Layar kini menampilkan tiga panggilan tak terjawab.
Mia menatap layar dengan lekat. Tiba-tiba, dia merasa agak takut. Dia tidak tahu apakah dia takut akan berita yang didengarnya tadi, atau takut akan panggilan dari Petra.
Hatinya terasa tercekat. Mia menggigit bibirnya. Tak lama kemudian, ponselnya kembali berdering.
Petra….
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com